Jakarta, Mei 2020 – Dalam rangka mencetak sumber daya manusia (SDM) ahli di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) mengadakan rekrutmen Karyasiswa Program Pendidikan Magister Teknik (S2) Super Spesialis bagi pegawai Kementerian PUPR.
Dalam kaitan itu BPSDM mengundang seluruh unit organisasi untuk bersama-sama melakukan brainstorming terkait sistematika penyelenggaraan karyasiswa tersebut melalui secara online, Jumat (29/5).
Kepala BPSDM PUPR, Sugiyartanto, dalam sambutannya melalui konferensi video, mengatakan perlunya identifikasi terhadap para karyawan yang bertugas di mana dan akan belajar di mana, terlebih dengan kondisi seperti sekarang. Selain itu perlu penyiapan pembimbing bagi calon karyasiswa, baik dari universitas, dari internal PUPR, maupun dari praktisi. Terkait hal itu beberapa universitas telah mengajukan proposal terkait hal tersebut.
Arie Setiadi Moerwanto dari Direktorat Jenderal Bina Marga, mengatakan program-program master yang ditawarkan kepada calon karyasisw sekarang ditekankan pada kemampuan teknik atau Super Spesialis, sementara bidang manajerial akan sangat dikurangi. Selanjutnya program pendidikan dipadatkan selama 18 bulan penuh. Bisa dirumuskan, hanya satu semester teori, sisanya belajar sambil bekerja di lapangan. Ini agar karyasiswa mampu belajar mandiri, penuh kreatifitas, dan memilki inisiatif.
Kapusdiklat Sumber Daya Air dan Konstruksi, Herman Soeroyo, mengusulkan agar standar TOEFL sebaiknya disamakan, karena beberapa univeritas memiliki standar yang berbeda. Selain itu untuk mengantisipasi membludaknya peserta pada tahap seleksi di perguruan tinggi, kuota disepakati 2 x 10 orang. Tempat magang dari masing-masing prodi (program studi) diharapkan secara dini sudah ditetapkan, karena terkait dengan pekerjaan yang ada di lapangan. Herman menambahkan, karyasiswa yang dikirim ke luar negeri akan diseleksi untuk diambil yang terbaik saja.
Sementara itu, Kapusdiklat Jalan, Perumahan Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (JPP-PIW) Thomas Setiabudi Aden, usul agar ada surat dari Kepala BPSDM PUPR untuk masing-masing universitas, terkait dengan jurusan apa saja yang akan diampu.
Rapat pembahasan konsep pendidikan magister (S2) melibatkan beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) yakni UGM, ITB, UNDIP, UNBRAW, dan ITS. Seluruh wakil PTN pada prinsipnya bersedia mengakomodasi kebutuhan tersebut dalam rancangan program pendidikan magister spesialis dengan komposisi 25% teori dan 75% praktek/magang dan on the job training (OJT). Komposisi tersebut nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan melalui penguatan teori di masing-masing program studi.
Sekretaris BPSDM PUPR, K.M. Arsyad, minta agar calon peserta sudah disaring terlebih dahulu oleh masing-masing unit organisasi terkait toleransi dan loyalitasnya. Arsyad menambahkan, program karyasiswa akan diinfokan ke BUMN/konsultan/kontraktor, sehingga terjadi keseimbangan antara pengguna jasa dan penyedia jasa.
Menutup arahannya, Sugiyartanto mengatakan kurikulum-kurikulum yang dibuat oleh pusdiklat akan didistribusikan ke unor-unor. Untuk tempat magang, tambahnya, tidak hanya di proyek pemerintah, tetapi juga bisa di proyek swasta. Selain itu hasil asessmen sudah dikelompokkan per unor, serta untuk konsultasi bisa dilakukan antar universitas.
J&T Express, Blibli.com, Signify, BPSDM PUPR, Lion Air Group, Inspirational Video, Motivational Video