Kalbe Membukukan Pertumbuhan Penjualan 11,7%

Jakarta, 25 Oktober 2021 – PT Kalbe Farma Tbk dan entitas anak (“Kalbe” atau “Perseroan”) hari ini mengumumkan penjualan mencapai Rp 19.099 miliar di sembilan bulan pertama di tahun 2021, naik 11,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Sementara itu, laba bersih pemilik entitas induk mencapai Rp 2.288 miliar di sembilan bulan pertama di tahun 2021, naik 12,8% dibandingkan Rp. 2.027 miliar di periode yang sama tahun 2020.

Inovasi terus dilakukan oleh Kalbe untuk rangka menyediakan produk dan layanan yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan mendukung pertumbuhan penjualan.

Read More

Perseroan memberikan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan dengan mengeluarkan produk kesehatan (seperti herbal, suplemen, vitamin dan obatobatan), produk nutrisi yang lebih terjangkau dan layanan test serta diagnostik yang berhubungan dengan pandemi Covid-19.

Selain itu, untuk mendekatkan diri dengan basis pelanggan yang lebih luas, Perseroan juga menyediakan platform B2C – klikdokter (telemedicine) dan B2B – EMOS & Mostrans melalui divisi distribusi & logistik. Perseroan juga menggabungkan strategi pengelolaan portofolio produk, mengelola efektivitas kegiatan penjualan dan pemasaran, melakukan transformasi pemanfaatan teknologi digital, serta memonitor biaya-biaya operasional lainnya untuk mempertahankan tingkat laba bersih.

Selain itu, Perseroan terus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk internal maupun eksternal serta melakukan edukasi kepada pasar melalui berbagai saluran komunikasi

Penjualan bersih Perseroan adalah sebesar Rp 19.099 miliar, tumbuh sebesar 11,7% dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun 2020. Divisi Distribusi & Logistik meraih peningkatan penjualan bersih sebesar 23,9% dari Rp 5.499 miliar menjadi Rp 6.816 miliar, serta menyumbang 35,7% terhadap total penjualan bersih Perseroan. Divisi Obat Resep Perseroan membukukan peningkatan penjualan sebesar 11.2% dari Rp 3.771 miliar menjadi Rp 4.191 miliar, serta menyumbang 21,9% dari total penjualan bersih Perseroan. Divisi

Produk Kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 7,6% menjadi Rp 2.917 miliar dengan kontribusi sebesar 15,3% terhadap total penjualan bersih Perseroan. Penjualan bersih Divisi Nutrisi tercatat sebesar Rp 5.175 miliar di sembilan bulan pertama tahun 2021, mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 1,1% dari pencapaian di tahun sebelumnya dan menyumbang 27,1% dari total penjualan bersih Kalbe di sembilan bulan pertama tahun 2021.

Laba usaha meningkat 11,0% menjadi Rp 2.840 miliar di sembilan bulan pertama tahun 2021, dengan rasio laba usaha terhadap penjualan sebesar 14,9%. Laba sebelum pajak penghasilan pada sembilan bulan pertama tahun 2021 sebesar Rp. 2.976 miliar bertumbuh sebesar 10,7% dengan margin laba sebelum pajak penghasilan mencapai 15,6%, stabil dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Laba bersih pemilik entitas induk mencapai Rp 2.288 miliar di sembilan bulan pertama tahun 2021, naik 12,8% dibandingkan Rp. 2.027 miliar di periode yang sama di tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih  yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi pada kegiatan operasional.

Melihat kondisi ekonomi yang mulai menunjukkan tanda pemulihan, Perseroan merevisi target pertumbuhan penjualan bersih tahun 2021 menjadi sebesar 11%- 13% dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 11%-13%. Perseroan juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1,0 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Rasio pembagian dividen dipertahankan pada rasio 45%-55%, dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.

Perseroan juga melakukan inovasi melalui PT Kalbe Genexine Biologics dengan melakukan kolaborasi riset dan uji klinis dengan pihak ketiga untuk produk penemuan baru (novel products) di beberapa negara di Asia Tenggara, Australia dan Timur Tengah.

Optimisme Perseroan untuk tumbuh, mendorong Perseroan terus konsisten melakukan aktivitas riset dan pengembangan. Melalui sinergi ABGC (Akademisi, Business, Government dan Komunitas), Perseroan terus berkolaborasi menghasilkan produk dan layanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (hilirisasi produk) dan mampu memberikan kontribusi pada performa bisnis Perseroan. Di lain pihak, Perseroan membuka kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam bentuk joint-venture, akusisi atau bentuk kerja sama bisnis lainnya.

Related posts

Leave a Reply