Tanggal 4 Agustus 2023, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, khususnya produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Kadin Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dalam menyelenggarakan pameran Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF) di Jiexpo Kemayoran Jakarta, pada tanggal 3-5 Agustus 2023.
Acara ini mengusung tema “Merdeka Belanja Produk Dalam Negeri, Wujudkan Kemandirian Bangsa” dan merupakan pelaksanaan dari Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 yang ditujukan kepada LKPP untuk mempercepat peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan produk UMKM, guna mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Hendrar Prihadi, Kepala LKPP, menyatakan, “ICEF 2023 diadakan sebagai langkah LKPP dan Kadin Indonesia dalam mempromosikan dan meningkatkan kontribusi sektor industri dalam negeri, terutama sektor UMKM. Melalui acara ini, kami berharap produk-produk buatan Indonesia dapat memiliki pangsa pasar lebih luas, sehingga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.”
Selain mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, ICEF 2023 juga bertujuan untuk memperkenalkan Katalog Elektronik yang dikembangkan oleh LKPP. Katalog Elektronik adalah aplikasi belanja daring yang bertujuan untuk memfasilitasi produk-produk lokal dan menghubungkannya dengan calon pembeli. Dalam acara ini juga akan diselenggarakan workshop untuk membantu peserta pameran mendaftarkan produk mereka ke dalam Katalog Elektronik LKPP.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menekankan pentingnya digitalisasi sistem pengadaan barang dan jasa dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang transparan dan efisien. Ia menyatakan bahwa melalui e-katalog, fondasi yang kuat akan tercipta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan memajukan produk serta jasa lokal.
“Sebagai pilar pelaku usaha di Indonesia, Kadin memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan memperkuat perekonomian negara ini. ICEF 2023 adalah langkah konkret dalam mewujudkan komitmen kami untuk memajukan produk dan jasa lokal melalui digitalisasi dan sistem pengadaan dengan e-katalog,” ujar Arsjad.
Arsjad menambahkan bahwa dengan keseriusan, ketekunan, dan kolaborasi yang baik, pelaku usaha dapat menggali seluruh potensi kreatif untuk membangun Indonesia yang maju, transparan, dan adil bagi seluruh masyarakat.
Acara ICEF 2023 akan diikuti oleh berbagai eksibitor dari sektor-sektor seperti kesehatan, fasilitas publik, pertanian, perikanan, kendaraan, telekomunikasi, alat kantor, fesyen, makanan dan minuman, teknologi, obat, arsip dokumen, serta lembaga sertifikasi. Pameran ini juga akan menyediakan sosialisasi dan literasi terkait sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang biasanya menjadi persyaratan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Selain itu, pengunjung dan peserta pameran juga dapat memperoleh informasi mengenai proyek-proyek mendatang dengan target nilai transaksi mencapai Rp 500 triliun untuk 5 juta produk pada tahun 2023.
Berdasarkan data LKPP, pada tahun 2021, terdapat lima komoditas pengadaan barang dan jasa dengan nilai transaksi tertinggi. Fasilitas kesehatan menduduki peringkat pertama dengan nilai transaksi sebesar Rp 21.267 miliar, diikuti oleh peralatan elektronik perkantoran dan pendukungnya sebesar Rp 8.029 miliar. Sementara itu, sektor obat-obatan mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 5.008 miliar, penyedia layanan internet sebesar Rp 1.803 miliar, dan alat dan mesin pertanian sektoral sebesar Rp 1.695 miliar.