Banten, 25 Oktober 2018: Pengusaha Jerman asal Nuremberg menyepakati 2 transaksi dengan pengusaha Indonesia, dengan nilai transaksi masing-masing USD 1 juta. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam MoU yang ditandatangani pada 25/10 di Trade Expo Indonesia. Penandatanganan tersebut disaksiskan oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Wakil Duta Besar RI untuk Berlin, Atase Perdagangan Berlin dan Kepala ITPC Hamburg.
Kesepakatan transaksi dagang perusahaan Jerman dilakukan dengan satu perusahaan asal Jawa Tengah dan satu perusahaan asal Sulawesi. Kesepakatan dengan pengusaha asal Jawa Tengah adalah untuk produk gula kelapa (coconut sugar) dan produk organik buah segar. Sementara kesepakatan dengan pengusaha Sulawesi adalah untuk produk rempah-rempah.
Selain kedua kesepakatan tersebut, telah diperoleh pula kesepakatan awal dengan perusahaan asal Jepara untuk outdoor furniture. Total nilai transaksi mencapai USD 500 ribu. Kesepakatan awal ini akan segera ditindaklanjuti dengan penandatangan MoU dalam waktu dekat.
Seminggu sebelum penyelenggaraan TEI, KBRI Berlin, ITPC Hamburg dan Import Promotion Desk telah memfasilitasi transaksi kayu ringan dengan sejumlah perusahaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Total nilai transaksinya mencapai USD 1.2 juta. Pada saat TEI 2018 transaksi dengan nilai yang sama juga berhasil ditambahkan untuk jenis produk ini.
Tidak hanya itu, produk arang dan ikan tuna segar juga menarik minat pengusaha Jerman. Kedua produk ini menambah transaksi yang dibukukan dengan pengusaha Jerman pada TEI 2018 ini, dengan nilai transaksi masing-masing sebesar USD 1 juta.
“Jadi kalo dihitung dari total transaksi dagang yang berhasil dibukukan dengan Pengusaha Jerman, mencapai sekitar USD 6.4 juta, ditambah dengan USD 500 ribu yang akan disepakati lebih lanjut dengan pengusaha Jepara” ujar Perry Pada, Wakil Duta Besar RI untuk Jerman.
Lebih lanjut Pery Pada menambahkan bahwa, KBRI Berlin bersama seluruh Perwakilan yang ada di Jerman termasuk ITPC Hamburg, terus melakukan upaya promosi produk Indonesia di Jerman. “Kita terus berusaha mengambil peluang yang ada untuk meningkatkan total perdagangan bilateral Indonesia Jerman. Kita optimis bisa bersaing dengan negara-negara lainnya terutama di ASEAN. Tambah Perry Pada.
Sementara itu Jerman juga berencana untuk melakukan investasi di Indonesia pada beberapa sektor. Di antaranya adalah untuk produksi daun pintu dan jendela bagi perumahan dan ruang kantor. Selain itu, Jerman juga berminat untuk mengembangkan investasi untuk penyediaan listrik tenaga air di Aceh dengan kapasitas 50 MW. Investasi untuk pembangunan awal diperkirakan sebesar USD5 juta.
Selain melakukan fasilitasi transaksi dagang dan investasi, pada TEI yang berlangsung pada 24-28/10 di ICE BSD City ini, KBRI Berlin juga menyelenggarakan diskusi tentang standarisasi dan pengujian produk makanan yang dilakukan oleh laboratorium di Jerman. Pengujian tersebut dimaksudkan dalam rangka penerapan SPS dan keakuratan dalam memberikan deklarasi tentang proses pengolahan komoditi rempah, herbal, olive oil, madu, dan teh.