Surabaya, 8 November 2018: Indonesia percaya bahwa hubungan dan kerja sama lebih erat antara negara-negara anggota IORA dan dengan negara-negara mitra dialog IORA diperlukan untuk dapat mencapai tujuan IORA dimana salah satu tujuan utama pendirian IORA pada tahun 1997 adalah untuk mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan pembangunan yang merata di kawasan dan di negara-negara anggota dan untuk menciptakan dasar bagi kerja sama ekonomi kawasan. Seiring dengan berkembangnya berbagai inisiatif di kawasan Samudera Hindia seperti Belt and Road Initiative (BRI) dan Asia-Africa Growth Corridor (AAGC), IORA juga perlu mengambil peluang untuk memanfaatkan berbagai inisiatif pembangunan dan konektvitas yang ada saat ini di kawasan untuk mendukung pembangunan ekonomi, bisnis dan konektivitas, dan pembangunan infrastruktur logistik di IORA.
Hal itu disampaikan oleh Dr. Siswo Pramono, LL.M, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri RI, pada saat pembukaan Seminar Internasional “IORA dan Dialogue Partners: Enhancing Business Partnerships in the Indian Ocean Region” di Gedung Siola, Surabaya (8/11).
Dalam pidato pembukaannya, Kepala BPPK menyampaikan tujuan Seminar adalah untuk menjawab beberapa pertanyaan, yaitu: bagaimana IORA dan Mitra Dialog meningkatkan kemitraan untuk mendorong pembangunan ekonomi kawasan; mekanisme apa yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan peranan Mitra Dialog; bagaimana IORA dapat berkolaborasi dengan para Mitra Dialog dalam membangun masa depan di tengah perkembangan kawasan dan global, dan terkait dengan masalah bisnis dan konektivitas di kawasan, bagaimana cara mengukur kebutuhan dan kapasitas logistis tiap negara anggota IORA. Diharapkan, hasil Seminar dapat dijadikan rekomendasi kebijakan dalam meningkatkan kerja sama negara-negara anggota dan Mitra Dialog IORA, khususnya melalui mekanisme kemitraan.
Seminar ini diselenggakan oleh Kementerian Luar Negeri RI dan dihadiri oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari kalangan diplomatik negara-negara anggota dan Mitra Dialog IORA, Kementerian/Lembaga Indonesia, pelaku usaha BUMN maupun swasta, media, akademisi, dan mahasiswa. Hadir sebagai narasumber dalam Seminar: Abhishek Yadav, CEO Tata Power Indonesia; Ahmed Eid, Wakil Kepala Perwakilan pada Kedutaan Besar Mesir di Jakarta; Ir. Andojo Wurjanto, Ph.D dan Prof. Dr. Senator Nur Bahagia; Andrew Shaw, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta; ITB; Eric Chevreul, Kedutaan Besar Prancis di Jakarta; Jens Hoch, Kedutaan Besar Jerman di Surabaya; Masaki Tani, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya; Paul Zeccola, Konsulat Jenderal Australia di Surabaya; Yang Mulia Duta Besar Pradeep Kumar Rawat, Duta Besar India untuk Indonesia; dan, Dr. Siswo Pramono, LL.M. Bertindak sebagai moderator adalah: Firdaus Dahlan, PLE Priatna, dan Duta Besar Sunu Mahadi Soemarno.