Vancouver, Kanada – “Peluang peningkatan kerjasama investasi dan perdagangan dengan Kanada, khususnya Provinsi British Columbia (BC) masih terbuka luas. Walaupun sudah terlihat perkembangan positif dalam 5 tahun terakhir, perlu diintensifkan kembali business engagement kedua belah pihak.” demikian disampaikan oleh Konjen RI, Dr. Tuti Irman pada “Trade and Business Networking 2018: Opportunities with Indonesia” di Marriot Pinnacle Downtown Hotel, Vancouver, BC, Kanada (27/11)
Lebih lanjut Konjen RI menggarisbawahi bahwa salah satu upaya untuk dorong kerjasama ini adalah melalui pertemuan strategis secara berkala antara KJRI Vancouver dengan Ministry of Jobs, Trade and Technology, BC (quarterly strategic working-level dialogues). Konjen RI juga tegaskan bahwa business engagement dapat dilakukan dengan pembentukan Canada-Indonesia Chamber of Commerce (CICC) chapter pantai Barat. Oleh karena itu, diperlukan langkah lebih lanjut upaya untuk mendorong pembentukan CICC ini.
Senada dengan pandangan Konjen RI, Minister of Jobs, Trade and Technology, BC, Hon. Bruce Ralston juga menyatakan bahwa peluang kerjasama kedua belah pihak belum dilakukan secara maksimal. “Indonesia merupakan mitra bisnis yang potensial bagi Provinsi BC. Seiring penguatan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Kanada, khususnya dengan Provinsi BC, demikian juga terealisir kedekatan hubungan kedua pihak di bidang sosial budaya.” demikian pokok sambutan rekaman Menteri Ralston pada acara networking tersebut.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara KJRI Vancouver, dengan ITPC Vancouver BRI New York Agency dan Canada Indonesian Diaspora Society (CIDS). Acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara utama, yaitu Direktur Pedanaan Luar Negeri Bilateral, Bappenas; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) New York; Trade Facilitation Office (TFO) Canada, dan Hatfield Consultants. Acara networking ini dihadiri sekitar 90 tamu undangan yang terdiri dari para pelaku usaha, asosiasi bisnis, akademisi dan pejabat pemerintah setempat, serta diaspora Indonesia di Provinsi BC.
Pada acara tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dengan Orakay Advocate Canada dan PT. Akuntasi Management Asset Solusi Indonesia telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) on Student Loan Facilities. Diharapkan dengan adanya MoU tersebut, terdapat peningkatan kerjasama pendidikan antara Indonesia dan Kanada, khususnya dengan Provinsi BC. Selain itu, dengan adanya MoU juga diharapkan adanya peningkatkan minat para pelajar Indonesia untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi di wilayah BC.
Trade and Business Networking juga membahas upaya mempromosikan kuliner Indonesia melalu pemberdayaan diaspora Indonesia dan masyarakat setempat. Sesi diskusi ini menghadirkan para pemilik usaha seperti the Holy Crab; Tempea; Nusa Coffee; Refection Dining; Sweet Chili Cafe; Small Batch Vancouver Magazine sebagai pembicara. Disamping itu, sesi terkait promosi dan upaya peningkatan kerjasama pendidikan dibahas pada sesi khusus dengan pembicara yaitu Executive Director of BC Council for International Education; General Manager PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk, New York Agency; dan President of Canada-Indonesia Diaspora Society (CIDS).
Pameran produk Indonesia oleh para pengusaha diaspora Indonesia juga mengisi acara networking dengan sejumlah produk antara lain furnitur dan home decor, produk makanan kemasan (mie instan), tempe, kopi, minuman sehat dan produk perawatan kecantikan