Imperva Inc., perusahaan terkemuka dalam bidang keamanan cyber untuk melindungi data organisasi yang kritis, telah meluncurkan Scrubbing Center kedua di Jakarta, Indonesia. Pusat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan lembaga pemerintah dan perusahaan yang mengelola beban kerja kritikal, terutama di sektor keuangan dan industri, yang memainkan peran vital dalam perekonomian regional.
Ho Fei Wen, Regional Sales Director Imperva Inc., menyatakan bahwa serangan cyber semakin tak terhindarkan, dengan pencurian data pribadi masih menjadi tren utama. Data dari Badan Siber Sandi Negara (BSSN) menunjukkan bahwa Indonesia telah menghadapi lebih dari 403 juta anomali lalu lintas siber selama tahun 2023. Pertumbuhan bisnis yang positif di Indonesia pada tahun 2024 menambah kompleksitas tantangan keamanan informasi.
Ho Fei Wen menegaskan bahwa Scrubbing Center kedua ini adalah solusi untuk memperkuat keamanan sistem informasi, mengatasi serangan siber yang kompleks, seperti malware dan DDoS, serta mengurangi kebocoran data. Pusat ini menawarkan keandalan tinggi, sistem redundansi, dan mekanisme failover untuk menjaga kelangsungan layanan.
Selain keamanan, Scrubbing Center kedua Imperva juga memberikan manfaat berupa pengurangan latensi karena lokasi strategisnya, peningkatan uptime dan performa, serta skalabilitas yang lebih baik untuk menanggapi pertumbuhan bisnis yang terus meningkat.
Erwin Urip, Presiden Direktur Blue Power Technology (BPT), sebagai mitra resmi Imperva, menyambut baik peluncuran ini. BPT berkomitmen untuk menyediakan solusi teknologi yang handal, terutama dalam keamanan sistem, sesuai dengan regulasi pemerintah Indonesia. Dengan didirikannya Scrubbing Center kedua, Imperva mendukung implementasi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang akan berlaku pada Oktober 2024, memperkuat upaya pemerintah dan perusahaan dalam melindungi sistem informasi dari serangan siber yang semakin canggih.