[Jakarta, Indonesia, 16 Agustus 2023] Proyeksi Indonesia Menjadi Salah Satu Negara Terbesar dalam Ekonomi Global pada 2045: Huawei Siap Menjadi Bagian dari Upaya Pemerintah dalam Menghadapi Tantangan Keamanan Siber di Era Digital.
Indonesia diproyeksikan masuk jajaran lima besar negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada 2045. Sejalan dengan proyeksi tersebut, penyedia solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terkemuka, Huawei, bersama berbagai pemangku kepentingan, menyadari bahwa Indonesia memerlukan percepatan transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan untuk mendukung produktivitas masyarakat di ruang digital yang aman dari serangan siber.
Kesadaran para pemangku kepentingan terhadap tantangan keamanan siber yang semakin kritikal ini diungkapkan dalam Seminar Ketahanan Nasional Transformasi Digital Indonesia 2045. Acara ini dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian, serta berbagai tokoh terkait industri dan teknologi.
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto menyampaikan bahwa Indonesia saat ini mengalami lebih dari 1,2 miliar serangan siber setiap tahun pasca pandemi. Jumlah ini meningkat tiga kali lipat dari era sebelum pandemi, yang hanya sekitar 400 juta serangan per tahun. Salah satu bentuk serangan siber yang semakin mengkhawatirkan adalah malware yang saat ini disamarkan dalam bentuk aplikasi undangan pernikahan.
“Dalam ruang siber, terjadi 2.200 serangan setiap menit, dengan sebagian besar menargetkan data pribadi, perusahaan, dan perdagangan. Kondisi ini memerlukan penanganan komprehensif mulai dari regulasi hingga solusi teknologi yang kuat. Huawei dapat berperan besar dalam membantu pemerintah membangun sistem keamanan data terbaik,” ungkap Andi Widjajanto.
Data dari Lemhannas RI menunjukkan bahwa data yang tersimpan di ruang digital global mencapai 70 zetabit pada periode 2020-2022. Jumlah ini diperkirakan akan terus melonjak seiring dengan percepatan transformasi digital di berbagai negara.
Sebagai mitra strategis bagi berbagai organisasi di Indonesia, Mohammad Rosidi, Direktur ICT Strategy and Business Huawei Indonesia, menyatakan bahwa Huawei berkomitmen untuk berpartisipasi dalam menciptakan akses digital yang merata melalui pembangunan infrastruktur dan pengembangan talenta digital. Rosidi menegaskan bahwa penguatan ruang digital yang aman adalah tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem digital.
“Komitmen Huawei dalam mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia melibatkan pembangunan infrastruktur serta pengembangan talenta TIK yang dapat berkontribusi dalam mengatasi tantangan keamanan siber. Kami ingin mencetak lebih banyak lagi talenta dalam upaya menciptakan ekosistem digital yang aman dan produktif,” ujar Rosidi.
Dalam konteks ini, Huawei telah mendirikan lebih dari 1.900 akademi TIK di seluruh dunia dan telah melatih lebih dari 150.000 siswa setiap tahun. Di Indonesia, Huawei ASEAN Academy telah beroperasi dan siap mewujudkan komitmen Huawei untuk melatih 100 ribu talenta TIK Indonesia hingga tahun 2025.
Perkembangan transformasi digital yang pesat di Indonesia perlu diimbangi dengan sistem keamanan yang kuat untuk melindungi privasi dan keamanan pertukaran data. Oleh karena itu, Huawei telah menyematkan sistem keamanan terbaru dalam setiap solusi teknologinya, seperti Huawei Cloud yang memiliki lebih dari 80 sertifikat keamanan global.
“Huawei Cloud dilengkapi dengan manajemen risiko berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mengatasi dan mencegah ancaman siber. Sistem otomatisasi keamanan kami memastikan kesiapan layanan cloud kami dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks dan meningkat,” tambah Rosidi.