Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Duta Wacana (HMPSA UKDW) berkolaborasi dengan Kelompok Studi Kewirausahaan (KSK) Fakultas Bisnis UKDW mengadakan acara Career Talk 2021 pada hari Sabtu, 19 Juni 2021 melalui platform Zoom dan streaming Youtube Channel HMPSA UKDW. Mengangkat tema Personal Skill for Creativepreneur, dalam bincang-bincang karier itu, HMPSA UKDW menghadirkan dua narasumber dengan latar belakang berbeda. Mereka adalah Elvin Daniel Hia, mahasiswa Prodi Akuntansi UKDW yang sedang belajar menjadi seorang enterpreneur muda dan Andreas Probo Saputro, Humas Manna Kampus.
Ketua Pelaksana Career Talk 2021, Maria Alva Amadea mengatakan, adanya kegiatan seperti ini merupakan cara untuk membantu mahasiswa dan sivitas akademika UKDW untuk mengembangkan bisnis. Terlebih di masa kini, bisnis memerlukan kreativitas yang datangnya bisa dari mana saja dan kapan saja. “Kami berharap, acara ini bisa membantu semuanya memajukan bisnis atau mendapatkan ide untuk melangkah, mencoba berbisnis,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Elvin Daniel Hia yang memiliki dua bisnis bernama Situ Shoes Cleaning dan Coconesia minuman dengan bahan baku kelapa membagikan pengalamannya dalam merintis usaha. Dia mengatakan, awal mula berdirinya dua usaha tersebut lantaran Elvin butuh uang tambahan di akhir tahun 2019. Ketika muncul ide jasa cuci sepatu, dia segera mengeksekusi bersama temannya. “Dua bulan pertama, kita bisa buka satu ruko untuk usaha laundry itu. Sayang, karena pandemi, kami harus tutup dulu lima bulan,” bebernya.
Setelah lima bulan tutup, akhirnya Elvin bisa bangkit lagi di akhir 2020. Dia pun memiliki ide lain untuk dieksekusi sebagai bisnis keduanya. “Akhir 2020, saya sedang jalan-jalan di sekitar Yogyakarta. Saat mampir ke warung, saya lihat minuman kelapa itu kok seperti gitu-gitu saja, hanya dibungkus, atau diminum di tempat. Maka, saya punya ide baru untuk olah kelapa itu,” jelasnya. Maka, dia pun mengeksekusi ide keduanya untuk dijadikan bisnis yang diberi nama Coconesia.
Memanfaatkan teknologi, Elvin pun mengundang influencer agar usahanya semakin terkenal. Tidak diduga, justru muncul banyak pertanyaan untuk waralaba. Kini, usaha Elvin bisa berjalan lagi. “Untuk jasa cuci sepatu, saya juga buka di Kalimantan. Kalau yang Coconesia ini, akan ada lima cabang lagi di Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Andreas Probo Saputro turut menceritakan bagaimana Manna Kampus, yang sebelumnya bernama Mirota Kampus bisa melewati masa-masa suram pandemi. Dia tidak menampik, pandemi virus corona ini juga menjadi ancaman besar usaha di bagian retail. Di Yogyakarta, cukup banyak usaha retail yang terdampak akibat COVID-19 dan memilih untuk gulung tikar. “Kami mulai memanfaatkan teknologi. Misal, layanan belanja online kami gencarkan di awal pandemi. Saat itu, belanja online kami meningkat sekian ratus persen sampai kami kewalahan,” bebernya.
Tidak hanya memanfaatkan layanan daring, menurut Andreas, Manna Kampus bisa berdiri tegak di tengah pandemi juga karena strategi yang tepat. Pihaknya mengakui, ada penyesuaian produk dan sumber daya manusia (SDM), serta memilih untuk memanfaatkan talenta yang dimiliki karyawan yang ada. “Kuncinya adalah lebih murah dan berkualitas, berubah dan berbeda, konsisten dan tanggap sosial,” pungkasnya.