Banten: Menpora Imam Nahrawi hadir sekaligus jadi pembicara pada Rapat Pimpinan Nasional Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (RAPIMNAS GMNI) XXI, Rabu (21/11) siang di Gedung Assakinah, Rangkasbitung, Lebak, Banten. Menpora mengatakan GMNI sebagai organisasi yang akan terus melahirkan pemimpin-pemimpin besar untuk terus mengawal NKRI dan Pancasila.
“GMNI harus tetap seperti yang pernah saya kenal sebagai organisasi yang akan terus melahirkan pemimpin-pemimpin besar untuk terus mengawal NKRI dan Pancasila dengan fundamental Bhinneka Tunggal Ika yang sudah digariskan oleh Bapak bangsa kita, Bung Karno. GMNI kapan pun harus tetap menjadi agen perubahan, harus tetap menjadi organisasi yang kritis dan melahirkan kader-kader yang mampu memimpin di semua zaman,” ucapnya.
Ia melanjutkan, hari ini kita sedang menghadapi tantangan yang sekilas dianggap sederhana, tapi kalau ini dibiarkan maka bukan hanya menggerus cita-cita besar pendiri bangsa ini tapi sesungguhnya mereka akan mencabut akar sejarah dan pondasi Indonesia yang sudah ditanam dikawal dan dirawat dengan penuh pengorbanan, tidak hanya darah, air mata tapi juga dengan nyawa. “Di depan mata kita hari ini tantangannya betul-betul sangat terbuka dan sangat mudah bagi pihak-pihak yang menyatakan bahwa Indonesia harus dirubah, dan lebih baik. Tetapi sesungguhnya misi di balik itu semua adalah mereka ingin mencabut sejarah bangsa yang sudah diperjuangkan dengan penuh darah, air mata dan nyawa oleh para pahlawan indonesia,” ujarnya.
“Ini tidak boleh dibiarkan karena Pancasila telah merekatkan kita sebagai bangsa yang penuh kebhinekaan, penuh perbedaan satu sama lain. Dengan Pancasila kita saling berjabat tangan, menyapa, menghargai, menghormati dan bercita-cita untuk terus mengawal Indonesia menuju negara yang betul-betul memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya,” tambahnya.
Masih katanya, karena itu, GMNI tidak boleh berdiam diri, GMNI harus menjadi terdepan untuk mengatakan bahwa jangan sekali-kali melupakan sejarah (jas merah) bangsa ini. Indonesia merdeka bukan karena hadiah Belanda tapi karena perjuangan dan pengorbanan pahlawan kita. Dan kita harus jaga merah putih ini selama-lamanya.
Ia pun mengajak para kader GMNI di Rapimnas ini untuk melahirkan rekomendasi, pikiran-pikiran cerdas sekaligus keputusan-keputusan yang akan menjadi catatan penting bagi generasi setelahnya. “Saya ingin melihat bahwa hasil Rapimnas kali ini itu bisa dinikmati oleh 90 tahun yang akan datang oleh kader GMNI dan bangsa Indonesia. Yang paling penting adalah harus kita putuskan dalam rapat ini bahwa, Pancasila adalah ideologi bagi Bangsa yang harus diselamatkan dan dikawal selama-lamanya oleh siapapun anak bangsa yang lahir, besar dan mati di Indonesia,” tutupnya.