Jakarta, 7 September 2018 – Kamis (6/9), Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan tiga perusahaan berbasis teknologi, termasuk di antaranya adalah PT Raksasa Laju Lintang (Ralali.com). Penandatanganan PKS mengenai Pengembangan Pasar IKM Berbasis Ekonomi Digital ini merupakan salah satu perwujudan dari komitmen Kemenperin dan Ralali.com untuk mengembangan IKM di Indonesia agar mampu bersaing di tengah perkembangan teknologi. Bentuk realisasi dari kerja sama tersebut adalah workshop e-smart IKM, yakni pemberdayaan IKM melalui sistem integrasi database.
“IKM di Indonesia mampu membuka akses pasar yang lebih luas dengan adanya dukungan dari teknologi. Melalui platform teknologi yang terintegrasi seperti Ralali.com, diharapkan dapat memudahkan para pelaku IKM untuk mengembangkan usahanya di tengah persaingan global,” ungkap Alexander Lukman, Chief Operations Officer Ralali.com.
Di kegiatan pelatihan IKM yang diselenggarakan oleh Ditjen IKM Kemenperin, Ralali.com akan melakukan pembinaan mengenai cara memperoleh kebutuhan bisnis lewat platform digital. Pembinaan ini dilakukan agar masyarakat siap untuk menghadapi revolusi industri 4.0 yang memanfaatkan infrastruktur digital sebagai senjata utamanya.
Bertepatan dengan penandatanganan PKS tersebut, diluncurkan pula program “Making Indonesia 4.0 Startup” yang merupakan kompetisi terbuka bagi startup produk inovasi dengan menggunakan teknologi internet of things (IoT), cloud computing, big data analysis, artificial intelligence (AI), augmented reality, robotik, automation, serta printer 3D. Sasaran dari kompetisi ini adalah agar produk startup dapat dimanfaatkan oleh industri maupun oleh masyarakat umum.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, dalam sambutannya mengatakan bahwa Kemenperin saat ini fokus untuk membangun ekosistem inovasi berbasis digital, sehingga sejalan dengan roadmap Making Indonesia 4.0. “Pemberdayaan IKM melalui teknologi digital juga merupakan salah satu proritas dalam Making Indonesia 4.0. Oleh karena itu, kami harap kerjasama ini dapat mengatasi kendala yang dihadapi oleh IKM dalam memasarkan produknya secara online, seperti keterbatasan SDM dan kanal marketplace yang sesuai,” pungkasnya.
Target dari kerja sama yang dilakukan oleh Dirjen IKM Kemenperin dan Ralali.com serta perusahaan teknologi lainnya untuk tahun 2018 adalah menjaring 4.220 IKM yang tersebar di berbagai kota besar di Pulau Jawa. Angka ini dicanangkan dengan melihat hasil dari aktivitas yang dilakukan pada tahun 2017, di mana terdapat 1.730 IKM yang berpartisipasi mengikuti program e-smart IKM di 22 provinsi. Hingga bulan Agustus 2018, telah tercatat 3.450 IKM yang bergabung atau sekitar 82% dari target yang telah ditentukan. Tidak berhenti di akhir tahun 2018 saja, kerja sama antara Ditjen IKM Kemenperin dengan Ralali.com dilakukan selama tiga tahun terhitung dari waktu penandatanganan perjanjian.
Terkait dengan kesiapan dalam menghadapi industri 4.0, Alexander menambahkan bahwa perusahan teknologi di Indonesia hadir untuk memecahkan permasalahan industri dalam negeri. Sebagai marketplace yang bergerak di ranah B2B, Ralali.com memudahkan para pelaku IKM untuk mencari barang kebutuhan usaha dengan teknologi yang praktis dan efisien. Dengan efisiensi waktu di bagian pencarian barang, diharapkan para pelaku IKM dapat mengoptimalkan waktunya untuk pengembangan usaha. Selain Ralali.com, dua perusahaan berbasis teknologi lainnya yang melakukan penandatanganan PKS yang sama adalah GO-JEK dan Dusdusan.