Jakarta, 4 Desember 2023 – Gravel, sebuah perusahaan teknologi konstruksi di Indonesia, telah berhasil mengumpulkan dana sebesar US$14 juta atau sekitar Rp 216 miliar dari sejumlah investor terkemuka. Antara lain, di antaranya New Enterprise Associates (NEA), Weili Dai, Co-Founder Marvell Technology Group, Lip-Bu Tan, Executive Chairman Cadence Design System dan Chairman Walden International, SMDV, East Ventures, dan beberapa investor lainnya. Dana yang berhasil dihimpun ini memperkuat posisi Gravel untuk memperluas jangkauannya di sektor teknologi konstruksi secara global.
Berawal pada tahun 2019, Gravel awalnya berfungsi sebagai aplikasi yang menghubungkan pelanggan dengan tukang bangunan terampil. Namun, dari tahun 2020 hingga 2022, Gravel berhasil mencatat pertumbuhan yang signifikan, meningkat hingga 45x. Mereka didukung oleh komunitas tukang bangunan sekitar 1,7 juta orang serta kolaborasi erat dengan arsitek, kontraktor, pemasok material, dan pemerintah dalam menetapkan standar pekerja konstruksi bersertifikat. Dengan lebih dari 6.000 proyek tersebar di 20 provinsi, Gravel memiliki portofolio yang mencakup proyek-proyek besar seperti LRT Jabodebek, Jakarta International Stadium, RS Pelni, Theater IMAX Keong Mas, hingga berbagai proyek pembangunan dan renovasi hunian untuk masyarakat Indonesia.
Seiring perkembangannya, Gravel telah memperluas layanannya dengan menyediakan jasa konstruksi terintegrasi. Mereka tidak hanya menghubungkan pelanggan dengan tukang bangunan berkualitas, tetapi juga memberikan akses untuk mendapatkan peralatan konstruksi, bahan bangunan, dan tim yang ahli. Hal ini mempermudah proses pembangunan, renovasi, perbaikan hunian, kantor, serta ruang komersial. Gravel meluncurkan empat fitur utama di aplikasinya, yaitu Gravel Harian, Gravel Borongan, Gravel Maintenance, dan Gravel Material, yang memungkinkan pelanggan untuk mencari tukang, menangani proyek dengan anggaran tertentu, melakukan perbaikan hunian, serta berbelanja bahan bangunan dalam satu platform. Semua fitur ini terhubung melalui SalamChat, sebuah aplikasi pesan instan yang juga dikembangkan oleh Gravel untuk memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antarpihak yang terlibat.
Dr. Nicholas Sutardja, Co-Founder dan Chairman Gravel, memiliki keyakinan pada misi dan visi perusahaan. Ia menyatakan bahwa inovasi Gravel tidak hanya merevolusi industri konstruksi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pekerja konstruksi di Indonesia. Ia merasa bangga dengan pencapaian Gravel yang memiliki dampak sosial yang besar dan menekankan bahwa Indonesia hanyalah permulaan dari dampak yang dapat disebarluaskan secara global.
Pertumbuhan signifikan Gravel didukung oleh kepemimpinan yang kuat dan talenta yang terlibat di dalamnya. Georgi Ferdwindra Putra, Co-Founder dan Co-Chief Executive Officer Gravel, mengungkapkan bahwa kekuatan kepemimpinan dan inovasi Gravel mampu memperluas cakupan layanan mereka dalam proses konstruksi secara menyeluruh. Gravel memastikan pelanggan dapat bertemu dengan arsitek atau studio desain untuk pembuatan konsep dan gambar bangunan, menemukan kontraktor yang sesuai dengan jenis pembangunan dan anggaran, mengontrak tukang bangunan yang berkualitas, serta memperoleh bahan bangunan dan peralatan konstruksi yang berkualitas. Gravel juga menyediakan layanan perbaikan dan perawatan bangunan setelah proyek selesai, memastikan kondisi bangunan tetap prima. Hal ini memberikan kekuatan pada pelanggan dan pelaku proyek konstruksi dalam setiap prosesnya.
Gravel mengoptimalkan teknologi smart matching yang disebut Personalized Job Feed untuk menyederhanakan proses pemilihan tukang dengan kebutuhan proyek. Teknologi ini memastikan pelanggan dapat menemukan tukang berkualitas tinggi hanya dalam waktu satu setengah menit, jauh lebih singkat dibandingkan dengan pencarian tukang secara konvensional yang biasanya memerlukan waktu 5-14 hari. Selain itu, teknologi ini juga berhasil mengurangi biaya secara substansial. Platform data Gravel juga menyediakan analisis kegiatan proyek secara real-time yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan berbasis data.
Gravel saat ini tengah menjajaki kerjasama dengan berbagai perusahaan terkemuka terkait potensi proyek konstruksi, termasuk Sinarmas Land, pengembang properti besar di balik proyek BSD City, Kota Deltamas, dan Grand Wisata. Gravel siap berperan penting dalam proyek pembangunan di berbagai sektor, seperti perumahan, komersial, hotel, pusat konvensi, dan industri. Dengan visi ekspansi global, Gravel yakin bahwa solusi teknologi yang dimiliki dapat diterapkan lebih luas secara global. Oleh karena itu, Gravel sedang memperkuat kesiapannya untuk memasuki ranah teknologi konstruksi internasional.
Gravel telah menyambut beragam proyek, baik skala kecil maupun besar, dan siap memainkan peran penting dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nasional (IKN). Fokus Gravel adalah memberikan dukungan komprehensif kepada seluruh pelanggan dalam setiap tahap proses konstruksi. Pasar Indonesia yang luas, pertumbuhan industri konstruksi yang stabil, dan pertumbuhan yang konsisten telah menjadikan Gravel sebagai daya tarik bagi para investor. Hal ini tercermin dari kinerja solid dan ekspansi Gravel yang menawarkan peluang investasi yang menarik.
Investor seperti Carmen Chang dari NEA, Partner, Chairman, dan Head of Asia, menyebutkan bahwa Gravel adalah investasi pertama NEA di Asia Tenggara. NEA yakin bahwa Gravel memiliki potensi besar dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan industri konstruksi di Indonesia. Sementara itu, Edward Judokusumo, Principal di SMDV, melihat Gravel sebagai masa depan digital Indonesia dalam sektor konstruksi. Gravel dianggap menjadi kolaborator utama dalam mendukung pertumbuhan ekosistem Sinarmas, dengan menerapkan praktik konstruksi modern dan berkelanjutan yang dapat merespons pertumbuhan bisnis Sinarmas yang terus berkembang.
Gravel saat ini berada dalam tahap diskusi dengan sejumlah perusahaan terkemuka mengenai berbagai potensi proyek konstruksi. Mereka yakin bahwa solusi teknologi yang mereka miliki akan membantu menyederhanakan proses konstruksi dan membawa dampak besar bagi industri ini.