Cardiorespiratory adalah perpaduan dari cardiovascular dan respirasi. Cardiovascular adalah hal yang berhubungan dengan denyut jantung dan denyut nadi, sedangkan respirasi adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Cardiorespiratory menjadi salah satu cabang yang dilombakan pada Indonesian International Medical Olympiad (IMO) 2018. IMO adalah ajang olimpiade kedokteran tingkat universitas yang diadakan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) sejak tahun 2010. Pada tahun 2018 ini, IMO melombakan empat cabang nasional serta dua cabang internasional.
Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil meraih emas cabang Cardiorespiratory pada ajang IMO 2018 ini. Medali emas ini diperoleh Kusena dan Steven William Halim setelah berhasil mengalahkan tim dari Universitas Indonesia dan Universitas Sriwijaya pada babak final.
Pencapaian mahasiswa FK UPH dalam IMO 2018 ini tentunya diraih dengan kerja keras serta bimbingan para staf pengajar. Menurut Steven, dirinya dan Kusena dibimbing oleh beberapa dosen FK UPH yang ahli di bidangnya masing-masing. Mereka adalah Dr. dr. Sunanto Ng, Sp.JP, FIHA, FICA, Dr. dr. Allen Widysanto, Sp.P, CTTS, dr. Bernard S. M. Hutabarat, PAK, dr. Darti Isbandiati Wibisiono, Sp.PA, dan dr. Jane Florida, Sp.ParK.
Tak berhenti sampai di situ, Steven dan Kusena menerapkan strategi belajar mandiri di sela-sela kesibukan mereka. Yang tak kalah penting juga mereka kerap berdiskusi untuk menyamakan persepsi dalam memandang setiap kasus tanpa ragu.
“Beberapa kendala juga sempat kami alami, terutama membagi waktu antara mempelajari materi yang sangat banyak dan tetap mengerjakan tanggung jawab perkuliahan sebagai mahasiswa FK UPH. Tapi kami tetap berusaha menyelesaikan semua target kami dengan baik,” ungkap Steven.
Secara keseluruhan, para peserta IMO 2018 berasal dari berbagai univesitas di Indonesia, Filipina, dan Thailand, dengan jumlah total 297 tim yang beranggotakan masing-masing dua orang. Ajang ini terdiri dari Preliminary Phase (babak penyisihan), Semifinal, dan Final. Adapun tahap seleksinya dimulai dengan soal pilihan ganda dan Objective Structured Practical Examination (OSPE). Lalu dilanjutkan dengan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dan Objective Structured Practical Identification (OSPI), khusus untuk cabang Infectious Diseases. Terakhir, peserta disuguhi tes berbentuk Student Oral Case Analysis (SOCA) dan lomba cepat tepat.
FK UPH sendiri mengirimkan enam tim untuk mengikuti semua cabang yang dilombakan pada ajang yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-19 Oktober 2018 ini. Selain meraih medali emas, FK UPH juga berhasil menjadi finalis pada cabang Musculoskeletal serta menjadi semifinalis pada tiga cabang lainnya, yaitu Neuropsychiatry, Digestive, dan Genitourinary. Seluruh anggota tim UPH merupakan mahasiswa FK angkatan 2015 dan 2016.
Sebenarnya ajang olimpiade tahunan IMO ini tidak asing lagi bagi FK UPH. Seperti yang diketahui, pada ajang IMO 2016 lalu, FK UPH bertindak sebagai tuan rumah dan berhasil mendapatkan medali emas pada cabang Infeksi Tropis.
Setelah menjuarai IMO 2018 ini, Steven kembali dalam kesibukannya mempersiapkan proposal skripsi untuk semester depan, sedangkan Kusena sedang menjalani blok perkuliahan terakhir dan bersiap-siap untuk mengikuti koas pada semester berikutnya. Ke depannya mereka berharap semakin banyak mahasiswa FK UPH yang juga bisa berprestasi, agar bisa berdampak bagi institusi dan masyarakat.