Komoditi gas bumi memberi kontribusi cukup besar bagi perekonomian nasional. Kebutuhan masyarakat terutama rumah tangga merupakan tantangan bagi pelaku bisnis gas di Indonesia, karena kebutuhannya terus meningkat. Namun distribusi gas oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk rumah tangga dan bisnis masih menghadapi kendala infrastruktur berupa pemasangan pipa gas yang belum terpasang di seluruh wilayah.
“Kegiatan distribusi gas bumi memiliki keterbatasan infrastruktur pada pipa gas, sehingga pemanfaatannya belum secara maksmial dapat dinikmati di dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah melakukan kerja sama dengan perusahaan seperti perusahaan milik negara maupun pihak swasta. Upaya ini dilakukan pemerintah untuk memaksimalkan kebutuhan konsumen,” tutur Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno saat memimpin pertemuan Komisi VII DPR RI dengan direksi PT PGN di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/2/2022).
PT PGN di Sumatera sendiri sedang mengejar target pemasangan 1 juta sambungan pipa untuk rumah tangga. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut melihat, PGN adalah perusahaan nasional Indonesia terbesar di bidang transportasi dan distribusi gas bumi. PGN membeli gas bumi pula dari beberapa produsen yang telah melakukan kerja sama, lalu dilakukan penyaluran ke pengguna gas bumi, yaitu masyarakat.
Di sisi lain, lanjut Eddy, PGN memasarkan energi gas bumi ke berbagai ukuran pasar dan komunitas. Tantangan PGN adalah menyediakan infrastruktur untuk menyediakan gas, dengan mengantisipasi pasar yang terus bertumbuh. “Pengalaman PGN selama beberapa dekade terakhir memberikan pembelajaran bahwa pengembangan jaringan perlu direncanakan secara tepat, sehingga dapat mencapai tahapan yang optimal,” pandang legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat III ini. (mh/sf)