Kedatangan mahasiswa Kuliah Kerja Komunikasi (K3/KKK) disambut hangat oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Fishum), Dr. Mochammad Sodik, S.Sos., M.Si., Dr. Sulistyaningsih, S.Sos., M.Si. (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fishum), Drs. Siantari Rihartono, M.Si. (Kaprodi), Dr. Yani Tri Wijayanti, S.Sos, M.Si. (Sekretaris Prodi), serta Achmad Zainal Arifin, M.A, Ph.D. (Kaprodi Sosiologi) di Ruang Sidang lantai II Fishum, Rabu (9/1) kemarin.
Adapun mahasiswa Ilmu Komunikasi berhasil melakukan K3 di tingkat nasional dan internasional kali ini adalah Hofyan Nazaki yang melakukan K3 di KBRI Sofia Bulgaria, Lulu Nur Syaidah di Perusahaan IT swasta di Belanda/Centric De Netherlands serta Arif Mansyah di Kantor Staf Presiden RI.
Dalam sambutannya Dekan Fishum menyampaikan bahwa K3 merupakan salah satu mata kuliah wajib Prodi Ilmu Komunikasi. Tahun ini, beberapa mahasiswa Ilmu Komunikasi yang melakukan K3 tersebar di berbagai perusahaan dan lembaga baik swasta maupun pemerintah.
Beliau menambahkan jika prestasi seperti ini harus ditingkatkan terus menerus. Baik tingkat personal, lembaga maupun tingkatan yang lebih luas. “Kami berharap ini bisa memotivasi mahasiswa yang lain agar mempunyai daya saing di era milenial sekarang ini. Semoga semakin banyak mahasiswa Fishum yang mengisi daftar prestasi UIN Sunan Kalijaga,” ujar Sodik.
Sementara itu, Dr. Sulistyaningsih, S.Sos., M.Si. menambahkan bahwa torehan prestasi K3 mahasiswa tersebut membuat dekanat merasa bangga. Apalagi dengan fasilitas yang minim, mahasiswa tetap memiliki semangat untuk terus belajar dan berkarya baik di tingkat nasional bahkan internasional. “Semangat seperti ini yang harus menular ke mahasiswa Fishum yang lain agar tidak hanya menekuni ilmu dalam bidangnya saja, tetapi juga bisa beraktivitas untuk mengembangkan soft skills-nya agar menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif, bekerja secara cermat, penuh tanggung jawab dan gigih. Setelah ini, kami berencana akan mengadakan sharing session mahasiswa K3 pada tanggal 4 Maret 2019,” imbuh Sulis.
Saat diminta menceritakan proses K3nya, Hofyan Nazaki menyampaikan bahwa proses yang ia lakukan membutuhkan waktu cukup lama. “Saya mempersiapkan dari nol, setahun sebelumnya. Saya di sini juga mohon doa restu karena besok tanggal 18 Januari saya akan membawa puluhan mahasiswa yang akan mengikuti Konferensi Internasional di Turki”.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang akrab dipanggil Zaki ini menyatakan bahwa sebenarnya ia telah diterima di beberapa KBRI setelah mengajukan permohonan melalui e-mail. Namun, ia memilih Bulgaria sebagai tempat melaksanakan K3 karena menawarkan fasilitas yang lebih baik dari pada KBRI lain.
Sedangkan Lulu menambahkan bahwa selama K3 di salah satu perusahaan IT di Belanda, ia mendapatkan banyak pengalaman. “Saya mendapatkan relasi yang banyak selama di Belanda. Selama saya magang di sana, Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Semua ini tidak lepas dari bimbingan Bapak dan Ibu Dosen,” tuturnya.
Senada dengan Lulu, Arif Mansyah juga merasakan hal yang sama. Ia menjelaskan bahwa karyalah yang membawanya masuk ke Istana Negara. “Kenapa bisa masuk di Istana?. Awalnya saya menang lomba vlog. Kemudian saya diundang untuk makan malam dan berbincang-bincang dengan Pak Jokowi,” cerita Arif.
Dari situ kemudian membawanya semakin mudah untuk melakukan K3 di Kantor Staf Presiden (KSP). “Alhamdulillah karena karya itulah saya sampai di sana. Selama tiga bulan di sana berjalan dengan baik. Banyak ilmu dan tambahan pengalaman yang saya peroleh. Saya juga diminta oleh KSP untuk kembali ke Jakarta,” imbuhnya.