Menjelang akhir tahun 2021, situasi penanganan COVID-19 semakin baik. Tidak hanya ditunjukkan dengan penurunan jumlah pasien yang mendapat perawatan, beberapa kegiatan kesenian dan kebudayaan juga perlahan kembali digelar di tengah masyarakat. Selain menurunnya jumlah kasus aktif pasien COVID-19, kita juga melihat adanya peningkatan di salah satu tren yang sempat muncul selama tahun pertama pandemi, yaitu bersepeda. Aktivitas bersepeda memiliki potensi wisata yang luar biasa jika dimanfaatkan dengan optimal melalui program-program yang telah dibuat oleh pemerintah.
Oleh karena itu, salah satu Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengadakan kegiatan “Campus Goes Gowes Monalisa” pada hari Minggu, 19 Desember 2021. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan UKDW terhadap program-program pemerintah dan hasil kajian dari tim Pengabdian kepada Masyarakat UKDW dengan judul : Implementasi Branding Kampung Wisata Kota Yogyakarta sebagai Daya Tarik Wisata Sepeda yang beberapa waktu lalu berhasil mendapatkan hibah Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Swasta Tahun 2021 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga siang tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Rektor UKDW, Ketua-Ketua kampung wisata di Kota Yogyakarta, serta berbagai pihak terkait. Diikuti 54 peserta, jalur “Monalisa – Harmoni Jogja dengan Lima Jalur Sepeda Wisata” yang ditempuh dalam kegiatan ini dimulai dari UKDW, melewati jalanan tengah kota menuju Kampung Wisata Dewa Bronto, dilanjutkan dengan menyusuri tepi sungai menuju Kampung Wisata Purbayan.
Dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara ini, Wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heroe Poerwadi, M.A. memberikan apresiasinya pada UKDW yang selama beberapa tahun konsisten terlibat aktif dalam pengembangan kampung kampung di Yogyakarta, salah satunya di Bausasran. Dalam hal wisata bersepeda, Heroe menyampaikan bahwa pemerintah kota sudah membangun jalur untuk wisata sepeda sekaligus menyiapkan kampung-kampung wisata yang dapat digunakan untuk tempat pemberhentian sementara bagi pesepeda. Adanya program ini, tentu tidak lepas dari adanya peningkatan animo masyarakat untuk bersepeda selama dua tahun terakhir. Heroe ingin supaya wisatawan dapat bertemu langsung dengan masyarakat, menikmati keunikan dan atraksi wisata setiap kampung, sehingga terjadi interaksi dan perputaran roda ekonomi.
Kampus juga memiliki peran penting dalam pengembangan wisata di Kota Yogyakarta, salah satunya dengan terlibat aktif dalam penelitian dan pengabdian pada masyarakat melalui pengembangan kampung wisata berikut potensi-potensi yang dimilikinya, misalnya kuliner, kerajinan tangan, dan keunikan kampung yang dapat digali lebih jauh lagi.
Pada kesempatan tersebut, Rektor UKDW Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat dan bentuk nyata dari penelitian yang telah dilakukan oleh kampus. Selain itu, adanya acara ini merupakan salah satu dari aktivitas kampus yang didanai oleh hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, selain kegiatan lain yang telah berjalan berupa pengembangan kampung sayur di Bausasran dan pengembangan purwarupa emergency medical unit. Henry berharap supaya program-program seperti ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga kampung wisata lainnya dapat semakin berkembang.
Sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UKDW, Dr. –Ing., Wiyatiningsih, S.T., M.T. juga turut menjabarkan bahwa program ini merupakan bagian dari kerjasama UKDW dengan pemerintah kota dan kampung wisata yang dimulai dengan rangkaian kegiatan penelitian dan kerjasama LPPM UKDW dengan BAPPEDA Kota Yogyakarta. Harapannya kegiatan ini mampu menggerakkan pariwisata kota di era pandemi dan dapat dilanjutkan di tahun tahun mendatang. Wiyatiningsih juga menyampaikan bahwa program ini mendapat apresiasi dari masyarakat luar Kota Yogyakarta karena menjadi kegiatan yang inovatif serta dikerjakan secara serius dan masif.
Turut hadir pula dalam acara ini, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Wisata Dinas Pariwisata Yogyakarta, Muhamad Zandaru Budi Purwanto, M.Sc. Beliau berharap program ini dapat terus eksis dan berkembang, supaya 17 kampung wisata di Yogyakarta lebih dikenal dan dapat dikenalkan melalui 5 jalur wisata Monalisa, sehingga terjadi peningkatan jumlah wisatawan di Kota Yogyakarta.