Biolaska Eksplorasi Biodiversitas Pulau Bawean

Indonesia yang kaya pulau tentu punya flora dan fauna yang beranekaragam. Namun belum semua biodiversitas di masing-masing pulau diketahui jenisnya.

Oleh karena itu Kelompok Studi BIOLASKA (Biologi Pecinta Alam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) kembali mengadakan kegiatan ekspedisi Baladewa di Pulau Bawean Kabupaten Gresik Jawa Timur, selama 15 hari 15-28 Januari 2019.

 

Sebanyak 18 orang yang terdiri dari program studi Biologi dan Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga berhasil membuat data base untuk biodiversitas pulau Bawean berupa avifauna, Herpet, Orchidaceae, lepidoptera, odonata yang meliputi keanekaragaman dan persebaran di empat lokasi yang berbeda yakni Suaka Margasatwa gunung besar, Suaka Margasatwa Teneden, Suaka Margasatwa payung payung, dan danau Kastoba.

Kepala Suku Biolaska Tunjung Nugrahaeni mengatakan ekspedisi yang digelar dua tahunan ini memilih Pulau bawean sebagai destinasi ekspedisi karena memiliki keanekaragaman biodiversitas yang tinggi baik dari suaka margasatwa (SM) ataupun cagar alamnya(CA). Seperti  habitat dari rusa endemik bawean (Axis kuhlii), kupu-kupu endemik bawean (Atrophaneura coon sangkapura),  babi kutil (Sus Verrucosus) dan Elang Ular Bawean (Spelormes cheela baweanus).

 

Nugrahaeni menambahkan ekspedisi ini bekerjasama dengan Balai Konservasi dan Sumberdaya Alam Jawa Timur. Kemudian pelaksanaan ekspedisi Tim Baladewa di dampingi langsung oleh petugas resort Pulau Bawean yang dikepalai oleh Bapak Nur Syamsi.

Nugrahaeni berharap ekpedisi ini menjadikan anggota BIOLASKA semakin bersemangat untuk melakukan penelitian dan mengeksplore biodiversitas Indonesia, dengan mengetahui tentu juga menjaga dengan baik agar lestari. Dan semoga BIOLASKA bisa menjadi cerminan bagi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga khususnya Prodi Biologi dan Prodi Pendidikan Biologi untuk tetap meneliti dan tidak menghilangkan identitasnya sebagai saintis muslim.

Sementara Divisi Keorganisasian Biolaska Bella Pratiwi Kurnia Pratama menyampaikan hasil ekspedisi Tim Baladewa untuk burung mendapatkan 45 jenis, yakni Herpet 22 jenis, Orchidaceae 28 jenis, Lepidoptera 80 jenis, Odonata 24 jenis. “Untuk tim burung bertemu dengan elang ular bawean setiap minggunya, dan Tim Anggrek berhasil menemukan jenis anggrek yang belum terinden dan pakar anggrek pun belum tau itu jenisnya apa”, kata Bella.

 

”Selain penelitian ekspedisi, kita juga melakukan reboisasi di Kecamatan Tambak dengan menanam 300 pohon di kawasan Suaka Margasatwa Gunung Payung-Payung. Penghijaun ini dilakukan untuk menjaga kesetimbangan jumlah tumbuhan yang ada di kawasan konservasi. Dan sosialisasi serta edukasi konservasi mangrove di pesisir pantai Hijau untuk penduduk setempat” Kata Bella.

Berikut nama ekspeditor Tim Baladewa yakni, Faisal S.N, Tunjung N, Emi Ma’rufah, Bella Pratiwi K.P, Fikri Wildan, Rafi Nur A, Nur Annisa R, Irma D.Y, Rohmatu M, Diyah A, Nur Anita S, Dwi A.S, Bela P, Resa N.P, Risti Z, Auliya N, Dhanis N.A, Hidayatun T.N

Related posts

Leave a Reply