Pada tanggal 18 Oktober 2023, Bank DBS Indonesia merayakan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada tanggal 16 Oktober dengan meluncurkan kampanye bertajuk “Live more, Waste Water & Food less.” Kampanye ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya mengurangi pemborosan makanan dan upaya konservasi air. Diskusi tentang isu lingkungan dan keberlanjutan, khususnya mengenai sampah makanan, melibatkan berbagai narasumber, seperti Rifka Suryandari, VP External Communications PT Bank DBS Indonesia, Dr. Drs. Nyoto Suwignyo, MM, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional, Diajeng Reisa Manik, Head of eFishery Fund and Ops of eFishery, Hendro Utomo, CEO Foodbank of Indonesia, dan Cynthia Indah Lestari, Founder Lyfe with Less.
Menurut data dari United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2020, Indonesia menempati peringkat keempat di dunia dalam hal pemborosan makanan, dengan jumlah mencapai 20,94 juta metrik ton. Pemborosan makanan ini menjadi semakin serius karena diperkirakan akan meningkat hingga 31 persen pada tahun 2030. Kesadaran rendah dan pemahaman yang terbatas mengenai isu ini menjadi hambatan utama dalam mengatasi pemborosan makanan dan air. Banyak yang masih menganggap pemborosan makanan sebagai simbol kemakmuran, sementara sebenarnya sisa makanan dapat berkontribusi pada emisi gas metana yang merusak lingkungan. Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu ini.
Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, menyatakan, “Kami percaya bahwa kita semua, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, memiliki peran penting dalam mengatasi masalah pemborosan makanan untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Melalui kampanye ‘Live more, Waste Water & Food less,’ kami berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu sampah makanan dan konservasi air. Dengan semangat ‘Water is life, water is food, and leave no one behind,’ kami berharap dapat menginspirasi perubahan positif dan mendorong kontribusi nyata dari masyarakat dalam menciptakan dunia yang lebih baik, sejalan dengan visi kami sebagai ‘Best Bank for a Better World.'”
Kampanye ini sejalan dengan agenda pemerintah, yang diwakili oleh Badan Pangan Nasional, untuk mengatasi isu pemborosan makanan melalui program “Gerakan Selamatkan Pangan.” Program ini bertujuan untuk menyelamatkan makanan yang berpotensi menjadi sampah dengan tiga kegiatan utama: penyediaan, pengumpulan, penyortiran, dan penyaluran pangan melalui donasi pangan; penyediaan platform penyelamatan pangan yang dapat diakses secara digital; serta sosialisasi, edukasi, dan advokasi melalui kampanye “Stop Boros Pangan” dan “Belanja Bijak.”
Dr. Drs. Nyoto Suwignyo, MM, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional, menyatakan, “Melalui program Gerakan Selamatkan Pangan, kami bertujuan mengubah paradigma masyarakat dalam mengelola sampah makanan dan mendorong praktik-praktik yang lebih berkelanjutan. Kami sangat mengapresiasi Bank DBS Indonesia dan mitra-mitra dalam ekosistem yang telah meluncurkan kampanye ‘Live more, Waste Water & Food less’ ini. Kami berharap kampanye ini dapat mendorong lebih banyak perusahaan untuk bergerak ke arah yang lebih berkelanjutan dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi makanan dan air demi lingkungan yang lebih lestari.”
Sejak tahun 2020, Bank DBS Indonesia telah aktif dalam memerangi pemborosan makanan melalui gerakan #MakanTanpaSisa. Bank ini telah menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi untuk mendukung inisiatif berkelanjutan, termasuk program “Kompos Kolektif” dengan Kebun Kumara, “Drive Hunger Away” dengan FoodCycle Indonesia, serta kolaborasi dengan Alfamart dan e-commerce seperti Bukalapak dan Blibli untuk mengurangi pemborosan makanan dan membantu lapisan masyarakat yang membutuhkan. Bank DBS Indonesia juga telah menyelamatkan makanan surplus melalui program “Kulkas Berjalan” bersama Foodbank of Indonesia (FOI), serta mendukung upaya Jangjo dan Surplus Indonesia dalam mengatasi masalah pemborosan makanan. Bank ini juga mendonasikan ikan nila kepada FOI melalui kerja sama dengan eFishery.
Melalui program sukarelawan “People of Purpose,” Bank DBS Indonesia juga aktif dalam donasi dan pembagian makanan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Sejak tahun 2023, Bank DBS Indonesia telah berhasil menyelamatkan 250.000 kg makanan, mencatat peningkatan signifikan dari tahun 2022 yang mencapai 56.596 kg. Selain itu, secara regional, Bank DBS telah berhasil menyelamatkan lebih dari 2.000 ton makanan dari semua negara di mana Bank DBS beroperasi.
Semua komitmen Bank DBS Indonesia terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dirangkum dalam tiga pilar keberlanjutan: Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking. Kampanye “Live more, Waste Water & Food less” dan gerakan #MakanTanpaSisa adalah bukti nyata dari komitmen Bank DBS Indonesia dalam menjalankan pilar ketiga