Jakarta — Walikota Surabaya Tri Rismaharini berencana membuka Festival Kuliner Suroboyo, yang akan diadakan 3-4 November 2017, di Nifarro Park, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Risma pun akan bersilaturahmi dengan warga asal Surabaya, khususnya dan Jawa Timur pada umumnya, yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.
“Hingga saat ini, informasi yang kami terima Bu Risma berkenan hadir di acara kami,” kata Thonthowi Dj, dari Kharisma Enterprise, penyelenggara Festival Kuliner Surabaya, Senin (23/10), di Jakarta. Menurut dia, Walikota Risma juga akan bertemu dengan para pengurus Surabaya Community, yang selama ini menjadi paguyuban naungan warga asal Surabaya yang ada di Jakarta dan sekitarnya. “Dalam pelaksanaan festival ini kami berkolaborasi dengan Surabaya Community,” ucap Thonthowi.
Ketua Umum Surabaya Community Purwanto, yang lebih akrab dipanggil Cak Pur, menyambut baik kolaborasi tersebut. Menurut dia, sebagai bagian dari warga Surabaya yang tinggal di Jakarta, Surabaya Community (SC), yang terkenal dengan slogannya “Sedhuluran Sampek Matek (Bersaudara hingga mati)”, memang sudah beberapa kali mengadakan acara yang bertujuan mengangkat budaya Surabaya, termasuk kulinernya. “Kali ini kami senang dapat mengadakan kegiatan ini bersama-sama dengan Kharisma Enterprise, semoga acara ini dapat menjadi ajang untuk menyambung tali silaturahmi warga asal Surabaya dan Jawa Timur yang ada di Jakarta dan sekitarnya, sembari melepas rindu menikmati menu khas kuliner Suroboyoan,” tuturnya.
Seperti yang banyak diberitakan, Walikota Risma memiliki perhatian yang tinggi terhadap pelestarian masakan khas asal Surabaya. Terhitung sejak 2014 Walikota berupaya mematenkan kuliner khas Surabaya, antara lain rujak uleg (rujak cingur), lontong balap, semanggi, soto ayam Surabaya, dan rawon. Tiap tahun di Surabaya juga diadakan Festival Rujak Uleg, yang pesertanya terus meningkat lebih dari 1.000 orang pengrujak. Dalam sambutannya di festival tersebut pada April lalu, Walikota Risma mengatakan,” Kita bangkitkan lagi bahwa kita punya kekayaan luar biasa di bidang kuliner, yakni rujak uleg.”
“Kami berpartisipasi dan hadir dalam Festival Kuliner Suroboyo sebagai bagian dari upaya untuk turut melestarikan kuliner khas Surabaya, dan mendukung upaya Bu Risma untuk memantenkan kuliner tersebut,” ucap Sekjen Surabaya Community Faizul Uqbah Al Anshori, yang akrab di panggil Cak Topeng, menambahkan.
Thonthowi menerangkan, dalam Festival Kuliner Suroboyo nanti hampir semua kuliner khas Surabaya dan juga Jawa Timur akan ditampilkan. Selain rujak uleg/rujak cingur, rawon, soto ayam, lontong balang, dan lontong semangi, juga ada lontong kupang, sego goreng Suroboyo, urap-urap, tahu campur, tahu tek/telor, nasi krawu, jajanan putu dan klepon, penyetan iwak pe, minuman beras kencur, kunyit asam, STMJ (susu, telor, madu, jahe) dan lain-lain.
Festival ini juga akan menampilkan sejumlah produk usaha kecil dan menengah (UKM) warga Surabaya, yang terus dibina Pemerintah Kota Surabaya, melalui proram “Pahlawan Ekonomi”. Selain produk kuliner, juga ada produk kerajinan.
Pengunjung juga akan dihibur dengan penampilan band-band dari komunitas Surabaya dan Jawa Timur. “Sejumlah musisi asal Surabaya akan hadir dan tampil. Mereka antara lain Rere Grass Rock, Edi Kemput Grass Rock, Noldy (ex gitaris Ucok AKA). Mantan Ketua Umum Surabaya Community, Piyu Padi, Insya Allah juga akan hadir,” ucap Restu Fortuna, salah satu pengisi acara yang sekaligus Ketua Bidang Seni dan Budaya Surabaya Communty
Sebagaimana diketahui, Surabaya telah menjadi tempat lahirnya band ternama antara lain Dewa 19, Padi, Grass Rock, Boomerang, AKA band, SAS dan lain-lain. Musisi legendaris dan ternama pun banyak yang berasal dari Surabaya antara lain Franky Sahilatua, Leo Kristi, Ucok AKA, Dewa Budjana, Maia Estianti, Ari Lasso, dan lain-lain.
Kegiatan yang digelar di halaman Nifarro Park, Pasar Minggu (Belakang ITS Tower), Jakarta Selatan ini akan dimulai pukul 13.30 hingga 24.00 (3/11), dan 10.00-24.00 (4/11). “Mari hadir, dan bersama-sama melestarikan kuliner Indonesia, khususnya Surabaya,” tutur Thonthowi.