Pacitan, 09 Desember 2017 – Sejumlah fasilitas umum rusak akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Pacitan, Selasa (28/11) lalu. Pemerintah akan mengupayakan pengerjaan selesai akhir Desember ini.
“Maksimal akhir bulan ini harus sudah selesai,” kata Presiden RI Joko Widodo saat jumpa pers di sela kunjungan ke SMPN 1 Arjosari, Sabtu (9/12) sore.
Perbaikan dimaksud salah satunya normalisasi jalan penghubung antar kabupaten yang bahu jalannya tergerus air. Ini tampak di jalur provinsi Pacitan-Ponorogo maupun Pacitan-Solo.
Insfrastruktur lain yang juga menjadi prioritas, lanjut Jokowi, adalah perbaikan tanggul jebol di Kelurahan Ploso. Presiden menetapkan tenggat waktu 2 minggu untuk penyelesaiannya.
“Saya beri waktu 2 minggu harus bisa diselesaikan ya,” tambah presiden yang mengenakan baju putih lengan panjang dan berkopyah.
Selain merusak infrastruktur, banjir dan longsor juga menyebabkan kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah terganggu. Ini menyusul rusaknya gedung maupun sarana prasarana di dalamnya. Sejauh ini dilaporkan ada 89 gedung sekolah rusak.
Terkait pemulihan sarana bidang pendidikan seperti buku-buku maupun komputer, lanjut Jokowi, hal tersebut sudah disiapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diharapkan akhir Januari tahun depan kebutuhan yang ada sudah terpenuhi.
“Segera ini bisa pemulihan kembali sehingga anak-anak mulai belajar nanti di Januari sudah masuk itu sudah hampir semuanya siap,” tandasnya didampingi Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Bupati Pacitan Indartato.
Selama berada di Kabupaten Pacitan, presiden dan rombongan melihat langsung beberapa lokasi paling parah terdampak bencana. Antara lain tanggul jebol di Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan dan SMPN 1 Arjosari.
Presiden juga mendatangi dua pondok pesantren terbesar di Pacitan. Yaitu Ponpes Tremas dan Ponpes Al Fattah, Kikil, Arjosari. Kedua lembaga pendidikan Islam tersebut juga tak luput dari kerusakan akibat banjir.