Jakarta: Menpora meminta kepada INASGOC untuk memperhitungkan secara tepat terhadap adanya permintaan tambahan nomor dari cabang olahraga menembak yang diusulkan Olympic Council of Asia (OCA). Hal itu disampaikan Menpora usai melakukan pertandingan ekshibisi bulutangkis melawan Markus/Kevin di Lapangan Bulutangkis Kemenpora, Selasa (28/11).
“Kalau tidak ada peluang bagi Indonesia ngapain ditambah nomor/cabang olahraga, jangan terlalu banyak memberikan toleransi, OCA sudah kita berikan semuanya sekarang kita tuan rumah tentu harus dihormati oleh OCA,” tegasnya.
Menpora berharap Inasgoc mampu memberikan argumentasi yang mendukung Indonesia sebagai tuan rumah. “Kita telah menyiapkan infrastruktur, menyiapkan dana dan sebagainya tentu OCA pasti memahami apa keinginan dan target Indonesia dimana targetnya adalah target penyelenggaraan, prestasi, administrasi dan ekonomi, Inasgoc harus berani membantah jika dirasa merugikan tuan rumah,” tambahnya.
Ia menegaskan akan tetap kembali pada keputusan saat Wapres bertemu OCA bahwa cabang dan nomor pertandingan tidak boleh di tambah lagi. “Sekali ada toleransi nomor atau cabor tertentu konsekuensinya menyiapkan venue dan infrastruktur lainnya dan itu tidak mudah karena anggaran tahun 2017 ini sudah close dan 2018 sudah di putuskan,” urainya.
Menurutnya tidak mudah merubah sebuah cabang olahraga yang kemudian tidak dipertandingkan yang saat ini telah di pelatnas, untuk itu pihaknya akan mulai di bulan Januari. “Per Januari kita akan fokus kepada cabang olahraga unggulan dan nomor even potensial medali,” katanya.
“Sejauh ini belum ada laporan ke saya baik lisan ataupun tertulis terkait perubahan dan penghapusan beberapa cabang olahraga untuk Asian Games 2018 tetapi bila sudah ada keputusan OCA kita akan siapkan sedini mungkin untuk nomor-nomor apa saja yang akan dipertandingkan,” tutupnya.