Jakarta – Tim Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018 bersama dengan asosiasi-asosiasi dalam industri pariwisata seperti ASITA, PPHI, dan MHTI bersama mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Hot Deals Program for Middle East Market” di Hotel Mercure, Sabang, pada hari Rabu, 23 Mei. Target FGD ini adalah untuk menyusun paket Hot Deals bagi origin market Timur Tengah.
Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018 merupakan program yang diinisiasi oleh industri pariwisata dan melibatkan asosiasi-asosiasi yang secara langsung maupun tidak langsung terhubung dalam sektor pariwisata. Program ini diluncurkan untuk mendorong percepatan bisnis di sektor pariwisata serta mengupayakan pencapaian target peningkatan wisatawan mancanegara di Indonesia. Untuk mencapai target tersebut, ViWI 2018 bertujuan untuk menguatkan tiga unsur penting bagi para wisatawan, yaitu aksesibilitas, atraksi, dan amenitas. Tiga unsur tersebut dipaketkan menjadi berbagai paket ‘Hot Deals’ yang murah, nyaman, dan menarik bagi wisatawan.
Sampai saat ini, Tim ViWI 2018 telah meluncurkan Hot Deals di Jakarta dan Kepulauan Riau, yaitu Jakarta Weekend Hot Deals, Jakarta Ramadhan Hot Deals, dan Kepri Hot Deals. Program-program ini merupakan destination–orientedHot Deals, dimana fokusnya adalah untuk mendatangkan wisatawan mancanegara kepada dua kota tersebut secara spesifik. Hot Deals yang sedang dirancang pada FGD ini sedikit berbeda karena merupakan Hot Deals yang origin–oriented. Hot Deals ini bertujuan untuk mendatangkan wisatawan luar dari daerah Timur Tengah seperti Qatar, Oman, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi ke Indonesia, melalui kota manapun yang merupakan destinasi penerbangan dari Timur Tengah.
Pasar Timur Tengah dijadikan sasaran program Hot Deals berikutnya karena dinilai sebagai pasar yang kuat. Jumlah kedatangan wisman dari Timur Tengah cukup besar dan menduduki peringkat 10 dari 10 besar negara wisman yang berkunjung ke Indonesia. Pada tahun 2017, sebanyak 222.362 wisman daerah tersebut berkunjung ke Indonesia. Kedatangan terbanyak berasal dari Arab Saudi, dimana sebanyak 166.111 wisman, atau 74.7% dari seluruh wisman Timur Tengah, datang ke Indonesia. Oman menyumbang 16.568 wisman, yaitu 7.5% dari seluruh kedatangan Timur Tengah. Berikutnya Uni Emirat Arab mendatangkan 7.545 wisman, yaitu 3.4%, dan dari Qatar 1.595 wisman, yaitu 0.72% dari seluruh kedatangan dari Timur Tengah (sumber: Kementerian Pariwisata).
Selain jumlah kedatangan yang tinggi, kedatangan wisatawan Timur Tengah juga bertumbuh dengan pesat. Durasi penginapan mereka di Indonesia juga cenderung cukup panjang yaitu 10 hari, sehingga pengeluaran mereka di Indonesia cukup besar, yaitu rata-rata sebesar 1760 USD. Karena itu, pemerintah telah menargetkan kedatangan wisatawan dari Timur Tengah sebagai salah satu faktor untuk mencapai target peningkatan kedatangan wisatawan mancanegara di tahun 2018 ini.
FGD “Hot Deals for Middle East Market” dihadiri oleh sekitar 50 peserta yang merupakan seluruh stakeholder industri pariwisata, termasuk Tim ViWI 2018, lembaga pemerintah, airlines, hotel, dan juga travel agent. Selain travel agent yang bergabung dalam ASITA yang biasa diundang, FGD ini juga dihadiri oleh travel agent wisata halal dari asosiasi My Halal Trip Indonesia (MHTI), karena melihatnya profil wisatawan Timur Tengah yang banyak beragama Islam.
Paket-paket yang disusun oleh para travel agent akan tersedia di website Indonesia.travel dan itx.co.id untuk memberi akses program kepada industri pariwisata. Pembelian paket dapat dilakukan melalui itx.co.id atau dengan langsung menghubungi travel agent yang bersangkutan. Daftar kontak travel agent akan ditampilkan di Indonesia.travel.
Acara resmi dimulai pada pukul 13.45 pembukaan dan presentasi oleh Anang Sutono, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata sekaligus PIC ViWI 2018 dan diikuti oleh penyusunan paket Hot Deals yang dibimbing oleh 3 narasumber, yaitu Riyanto Sofyan dari PPHI, Hasiyanna Ashadi dari ASITA DKI Jakarta, dan Teuku Mohammad Ali dari MHTI. Acara dilanjutkan dengan diskusi hingga pukul 15.30 dan istirahat. Pada pukul 15.45 berlangsung pembicaraan tentang strategi pemanfaatan seat kosong pada Musim Haji yang diikuti oleh diskusi. Acara ditutup pada pukul 17.30 dan, mengingatnya masa Ramadhan yang sedang berjalan ini, seluruh peserta serta panitia merayakan buka puasa bersama.