Kementerian Perindustrian tengah mendorong kemajuan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah melalui pengembangan potensi industri-industri di wilayah tersebut. Upaya ini sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta mengurangi jumlah pengangguran.
“Bapak Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar mengoptimalkan penciptaan lapangan kerja di daerah utamanya di desa, termasuk Solo Raya (meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten) supaya tingkat penganggurannya lebih rendah lagi,” kata Menteri Perindustrian ketika mengunjungi Koperasi Batur Jaya di Klaten, Jawa Tengah, Jumat petang (3/11).
Menperin menegaskan, Klaten merupakan lokasi yang strategis karena berada diantara Yogyakarta dan Solo. Kabupaten ini memiliki sentra industri kecil dan menengah (IKM) sektor pengecoran logam yang berpeluang untuk ditumbuh kembangkan. Salah satunya di Koperasi Batur Jaya yang berdiri sejak tahun 1976. Saat ini, koperasi tersebut memasok komponen logam ke beberapa industri besar seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI), Panasonic dan Rinnai.
“Investor sudah ada di sekitaran Klaten. Lokasinya bisa disebut berlian, karena di antara Jogja dan Solo. Masyarakatnya pun sudah kenal industri seperti mereka yang bekerja di pabrik gula dan IKM logam. Jadi sektor industri bukan barang baru, tinggal digali terus potensinya,” ungkap Airlangga.
Menperin menegaskan, aktivitas industri membawa nilai tambah signifikan bagi pembangunan dan perekonomian daerah dan nasional. Misalnya melalui penyerapan tenaga kerja serta penerimaan devisa dan pendapatan daerah. “Jadi, solusinya adalah membangun industri sangat penting,” tuturnya.
Dalam upaya peningkatan potensi bisnis di Koperasi Batur Jaya, Kemenperin telah meminta kepada produsen otomotif PT Toyota Indonesia untuk bekerja sama guna memenuhi kebutuhan komponen kendaraan. “Toyota sudah berkomitmen untuk mendukung. Semoga Batur Jaya bisa menjadi bagian tier-2 untuk industri otomotif nasional, dengan kualitas yang memenuhi standar,” jelas Airlangga.
Selain itu, Kemenperin juga meminta kepada PT. KAI agar meningkatkan pesanannya terhadap blok rem kereta api dari bahan komposit polimer yang diproduksi Koperasi Batur Jaya. Apalagi, Kemenperin sedang menyusun roadmap pengembangan industri kereta api nasional dengan melibatkan IKM komponen kereta api termasuk Koperasi Batur Jaya.
“Upaya tersebut dalam rangka mengoptimalkan potensi produksinya serta mengantisipasi kebutuhan komponen kerata api dalam program pembangunan kereta api cepat dan LRT maupun MRT beberapa kota besar di Indonesia,” paparnya.
Saat ini, Koperasi Batur Jaya beranggotakan 168 IKM yang bergerak di bidang pengecoran logam dengan melibatkan sebanyak 4.500 tenaga kerja untuk memproduksi komponen kendaraan bermotor, kampas rem kereta api, komponen kapal, pompa, burner kompor gas, lampu dan kursi antik.
Menperin menambahkan, pihaknya terus menciptakan kemitraan dan membangun rantai pasok industri melalui pembinaan dan peningkatan kemampuan antara IKM dengan industri besar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi produk impor dan mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri.