JAKARTA – Universitas Cenderawasih (Uncen) meminta bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pembangunan rumah khusus bagi para dosen pengajar di perguruan tinggi tersebut. Pasalnya, hingga saat ini masih banyak tenaga pengajar khususnya para dosen di Uncen yang belum memiliki rumah sendiri bahkan ada beberapa yang mengontrak rumah serta memilih kos-kosan sebagai tempat tinggalnya.
“Kami (Universitas Cenderawasih-red) berharap Kementerian PUPR bisa membantu kami untuk membangun rumah khusus bagi para dosen pengajar di kampus,”ujar Rektor Universitas Cenderawasuih Dr. Ir. Apolo Safanpo,ST,MT usai melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul hamid di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Menurut Apolo Safanpo, pihaknya telah mengajukan mengajukan proposal terkait permohonan bantuan rumah khusus ini kepada Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR yang memang memiliki program tersebut. Dirinya berharap Kementerian PUPR bisa merealisasikan permohonan tersebut mengingat kebutuhan hunian bagi para dosen juga sangat penting sehingga mereka bisa fokus dalam mengajar para mahasiswa.
“Kami ajukan permohonan pembangunan sebanyak 50 unit rumah khusus ke Kementerian PUPR,” terangnya.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki, dari jumlah pegawai dan tenaga pengajar di Uncen sebanyak 680 orang, hampir separuhnya belum memiliki rumah sendiri. Kebanyakan dari mereka mengontrak rumah atau menyewa kos untuk tempat tinggal. Hal itu tentunya membutuhkan pengeluaran yang cukup besar.
Untuk mendukung terwujudnya rumah khusus bagi para dosen tersebut, pihak Rektorat Uncen telah menyiapkan lahan seluas satu hektar untuk lokasi pembangunan rumah khusus tersebut. Lahan yang tersedia itupun sudah siap bangun dan memiliki site plan yang jelas terkait fasilitas umum dan fasilitas sosial serta sertifikat tanah yang jelas sehingga legalitasnya bisa dipertanggungjawabkan.
“Lokasi perumahan untuk dosen tersebut memang terpisah dan berjarak sekitar 15 km dari lingkungan kampus. Tapi jika memang rumah khusus itu terbangun tentunya para dosen bisa lebih fokus dalam mengajar mahasiswanya. Kami juga akan menyiapkan kriteria apa saja yang harus dipenuhi bagi para pegawai dan dosen yang berhak menerima bantuan tersebut,” terangnya.
Apolo Safanpo menambahkan, pihak Uncen juga pernah menerima bantuan rumah susun sewa untuk mahasiswa. Hunian vertical di kampus yang berada di Jayapura tersebut dinilai sangat penting dan memberikan manfaat bagi para mahasiswanya. Selain biaya sewa yang murah, lokasi Rusunawa yang tidak terlalu jauh dengan lingkungan kampus.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi AH menyatakan, Ditjen Penyediaan Perumahan akan segera menindaklanjuti permohonan bantuan rumah khusus dari Uncen tersebut. Sebab, pihaknya juga tengah mendorong pelaksanaan Program Satu Juta Rumah di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Jayapura.
“Program pembangunan rumah khusus ini juga bagian dari pelaksanaan Program Satu Juta Rumah. Jadi kami akan berusaha agar segera menindaklanjuti permohonan bantuan ini. Kami harap dengan pembangunan rumah khusus maupun rumah susun sewa di Kampus Uncen, kualitas pendidikan di Jayapura bisa ikut meningkat,”harapnya.
Dirinya menyatakan, dengan kualitas pendidikan yang baik, Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Perumahan juga berharap generasi muda terutama mahasiswa di Uncen Jayapura bisa membangun tanah Papua menjadi lebih baik lagi.
“Universitas Cenderawasih telah lama bekerjasama dengan kementerian PUPR. Kami juga berharap para mahasiswa di Uncen bisa turut berperan dalam Program Satu Juta Rumah dengan membantu masyarakat untuk memiliki hunian yang layak huni,”katanya.