SANGGAU – Usai peresmian titik ke-28 pada hari Rabu (8/11) kemarin, hari ini Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (SPBKB) milik PT. AKR Corporindo Tbk yang berlokasi di Kelurahan Senyabang, Kecamatan Batang Tarang, Kabupaten Sanggau menjadi titik peresmian ke-29 Program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga. SPBKB Sanggau Ini merupakan lembaga penyalur BBM Satu Harga kedua yang dibangun AKR.
Hadir dalam peresmian ini, Komite BPH Migas M. Ibnu Fajar dan Henry Ahmad, Sekretaris Ditjen Migas Susyanto, Anggota Komisi VII DPR RI Katherine Angela Oendoen, Direktur PT AKR Corporindo Tbk Nery Polim, Camat Batang Tarang Lovianus Anus, jajaran TNI dan Polri serta tokoh masyarakat Kabupaten Sanggau.
Komite BPH Migas, Muhammad Ibnu Fajar menegaskan bahwa BBM Satu Harga merupakan bukti kehadiran Negara, untuk itu penyalurannya harus tepat sasaran. “BBM Satu harga ini adalah bukti Negara hadir kepada masyarakat, di mana Program BBM Satu Harga ini adalah sebuah keniscayaan yang harus diwujudkan atas nama keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Penyalur BBM Satu Harga ini harus dijaga betul agar penyalurannya tepat kepada masyarakat yang memang berhak untuk mendapatkan,” tegas Ibnu Fajar.
Sementara itu, Seketaris Ditjen Migas Susyanto menjelaskan bahwa Peresmian SPBKB Batang Tarang merupakan bagian dari Program BBM Satu Harga yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Program ini bertujuan agar harga BBM yang sama dapat dinikmati oleh rakyat di seluruh Indonesia, khususnya di kawasan timur dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
“Melalui program BBM Satu Harga, Pemerintah bersama Pertamina dan AKR berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh Indonesia. Ini merupakan salah satu agenda prioritas Pemerintahan Jokowi-JK yang termasuk dalam Nawacita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,” kata Susyanto.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI, Katherine A Oendoen berharap dengan beroperasinya lembaga penyalur BBM Satu Harga ini akan meningkatkan perekonomian warga di sekitar Kecamatan Batang Tarang. “Dengan resminya lembaga penyalur bbm yang menjual dengan harga yang sama dengan seluruh wilayah NKRI, maka diharapkan akan mendongkrak perekonomian warga sekitar Batang Tarang,” jelas Katherine.
Katherine juga mengungkapkan bahwa untuk membangun sebuah SPBU dibutuhkan investasi sekitar Rp.5 miliar. Namun dirinya menegaskan bahwa Program BBM Satu Harga adalah bukan masalah untung dan rugi, namun pemenuhan rasa keadilan masyarakat. “Hal yang paling penting adalah Penyaluran BBM Satu Harga ini bukan masalah untung dan rugi, namun ini adalah masalah keadilan bagi masyarakat di seluruh wilayah NKRI, khususnya masyarakat di wilayah sekitar Batang Tarang,” ungkap Katherine.
Kementerian ESDM bersama BPH Migas dan AKR terus melakukan pemetaan lokasi sasaran program BBM Satu Harga. Hingga 2018, AKR rencananya akan membangun 7 lembaga penyalur BBM Satu Harga, yaitu 5 di Kalimantan dan 2 di Lampung. Untuk wilayah Kalimantan, setelah Sanggau, lembaga penyalur BBM akan didirikan di Bengkayang, Landak, Ketapang, Sintang dan Melawi. Sedangkan untuk wilayah Lampung, SPBKB akan dibangun di Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat.