Pertemuan Intersesi Menteri RCEP ke-4, Mendag: Negara Anggota Harus Komitmen Selesaikan RCEP Tahun Ini

Singapura, 3 Maret 2018 – Pertemuan Intersesi Menteri Regional Comprehensive Economic
Partnership (RCEP) ke-4 telah berlangsung Sabtu (3/3) di Singapura, dalam rangkaian Pertemuan
Retreat ASEAN Economic Minister (AEM) ke-24. Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita
menekankan agar negara anggota RCEP tidak mengambil langkah yang dapat menghambat
jalannya perundingan. Hal tersebut disampaikan Mendag Enggar saat memberikan sambutan pada
pembukaan tertemuan tersebut.

“Pertemuan Menteri RCEP ini secara khusus dimaksudkan untuk menindaklanjuti arahan dari
Kepala Negara/Pemerintahan RCEP pada bulan November 2017 lalu, yaitu menyelesaikan secara
substansial perundingan RCEP. Seluruh menteri ekonomi diharapkan datang dengan mandat baru
untuk memberikan arah yang jelas kepada para perunding agar dapat menyelesaikan berbagai isu
yang belum dapat diselesaikan hingga akhir tahun ini,” jelas Mendag Enggar sebelum memulai
pertemuan.

Pertemuan dipimpin oleh Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Lim Hng Kiang selaku Ketua
AEM tahun 2018, didampingi Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman
Pambagyo selaku Ketua Tim Perunding (TNC Chair) RCEP. Sementara itu, Mendag Enggar menjadi
Country Coordinator Perundingan RCEP.

Iman Pambagyo mengatakan, para perunding harus fokus menyelesaikan perundingan dengan
berpedoman pada proposal yang telah diajukan, mengingat tenggat waktu perundingan yang
semakin dekat. “Perundingan ini sudah memasuki tahapan krusial setelah berlangsung 6 tahun.

Namun, hingga saat ini masing-masing negara anggota RCEP, khususnya negara-negara mitra
masih bertahan dengan posisi mereka. Itu sebabnya kami selaku ketua perunding selalu
mengarahkan perundingan agar fokus pada proposal final landing zones yang kami usulkan,
khususnya untuk beberapa isu krusial agar perundingan dapat diselesaikan,” ujar Iman.

Sebelum bertemu dengan enam menteri negara mitra dalam pertemuan intersesi RCEP, para
menteri ekonomi ASEAN terlebih dahulu bertemu untuk berkonsolidasi. Iman berkesempatan
melaporkan perkembangan perundingan hingga Putaran ke-21, khususnya terkait capaian-capaian
dan berbagai tantangan yang harus diselesaikan bila perundingan RCEP harus selesai tahun ini.

Para menteri menyambut baik kemajuan yang dicapai, dan memberikan arahan atas berbagai isu
yang belum mencapai konsensus. Beberapa isu tersebut adalah mengenai komitmen 16 negara
anggota untuk menyampaikan comprehensive third offer mereka, ketentuan asal barang (Rules of
Origin/ROO), perdagangan jasa, investasi, dan kompetisi.

Para menteri pun menegaskan kembali besarnya manfaat yang akan dirasakan oleh seluruh
negara anggota RCEP dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan,
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tiap-tiap negara anggota. RCEP juga dapat
memfasilitasi perdagangan dan investasi dalam mendukung perluasan dan pendalaman regional
value chain. Selain itu, RCEP akan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan
perdagangan global.

Mendag menambahkan, penyelesaian RCEP tidak bisa hanya bertumpu pada satu atau dua negara
saja. “Indonesia tidak dapat mengemban tanggung jawab ini sendiri, semua negara anggota harus
bersama-sama mencapai kemajuan dan saling membantu untuk mengatasi kesulitan dan
sensitivitas yang dihadapi masing-masing negara. ASEAN harus pastikan kepemimpinan dan
centrality-nya, dan menyelesaikan perundingan RCEP di tahun ini,” ujar Mendag Enggar.

Meskipun hingga akhir pertemuan para menteri belum berhasil menemukan kata sepakat untuk
menyelesaikan beberapa isu (komitmen ratchet dan MFN untuk sector jasa serta kompetisi),
namun semua Menteri sepakat bahwa para perunding seluruh Negara anggota RCEP harus bekerja
lebih keras dan kreatif untuk menyelesaikan berbagai isu tersebut dengan berpedoman pada
target-target yang telah disepakati untuk dicapai pada setiap putaran perundingan hingga bulan
Agustus 2018. Pencapaian target-target tersebut akan dilaporkan kepada Menteri yang akan
bertemu pada bulan tersebut.

Sebelum pertemuan RCEP ISSL MM ke-4, AEM mengadakan pertemuan dengan India dan China
secara terpisah dalam bentuk konsultasi dalam rangka untuk meminta dukungannya untuk ASEAN
dan bekerja sama dalam penyelesaian perundingan RCEP.

Related posts

Leave a Reply