Medan – Sumatera Utara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Minggu, 22 April 2018. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menghadiri Acara Hari Bumi Nasional tanggal 22 April 2018 di Kota Medan, yang diinisiasi oleh WALHI dan Pemerintah Kota Medan, dan dihadiri oleh Direktur Eksekutif Walhi Nasional, Dewan Nasional Walhi, Direktur Eksekutif Provinsi dan Dewan Daerah Walhi Provinsi dari 28 Provinsi di Indonesia, serta 2.600 orang dari berbagai komunitas masyarakat (22/04/2018).
Peringati Hari Bumi, Menteri Lhk Canangkan Medan Zero Waste City 2020
Bersama Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan Walikota Medan Dzulmi Eldin, Siti Nurbaya juga mencanangkan Medan Zero Waste City 2020. Zero waste berarti mendesain dan mengelola produk dan proses secara otomatis untuk mengurangi dan menghindari besarnya volume dan racun dari sampah, menjaga dan memulihkan sumber daya dengan tidak membakar ataupun menimbunnya. Melalui pencanangan, ibukota Sumatera Utara ini diharapkan bersih dari sampah di tahun 2020.
“Manusia tidak punya pilihan lain kecuali menjaga bumi, Karena bumilah satu-satunya tempat kita hidup hingga saat ini. Kita tidak punya rencana lain/plan B. Karena tidak ada planet B, hanya ada satu planet, Bumi”, ucap Siti Nurbaya.
Untuk gerakkan pengelolaan sampah secana nasional, KLHK telah melaksanakan gerakan Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS) sejak tanggal 21 Januari – 21 April 2018. Hasilnya, tercatat 4.613 kegiatan TBBS dalam bentuk sosialisasi, edukasi dan aksi bersih di 157 kabupaten/kota (30% dari total kabupaten/kota yang ada di Indonesia) di 32 provinsi dengan keterlibatan masyarakat lebih dari 9 juta orang. Jumlah timbulan sampah yang terkelola dari kegiatan TBBS ini adalah 4.951 ton dengan komposisi sampah anorganik 1.330 ton, sampah organik 1.798 ton dan residu 1.823 ton.
Tiga Bulan Bersih Sampah ini sebagai langkah awal untuk mengajak partisipasi masyarakat membangun budaya kepedulian dalam mengelola sampahnya sendiri, sehingga menjadi gerakan rutin yang masif di masyarakat. “Saya berharap ide-ide seperti di Kota Medan ini dapat ditularkan ke kota-kota lainnya sehingga program ini menjadi program yang masif diseluruh kota-kota di Indonesia”, ucap Siti Nurbaya.
Gubernur Sumatera Utara sangat mengapresiasi, telah memilih Sumatera Utara sebagai lokasi peringatan Hari Bumi. Dikatakan Tengku Erry, hanya ada satu bumi yang diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menjadi tanggung jawab manusia. Oleh karena itu, menurut Tengku Erry pembanguan berkelanjutan menjadi orientasi pembangunan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. “Pembangunan berkelanjutan merupakan integrasi ekonomi, lingkungan dan sosial, yang dapat dicapai dengan dua strategi yaitu pertumbuhan hijau dan ekonomi hijau”, kata Tengku Erry.
Lingkungan dan hutan memang banyak persoalannya, namun menurut Siti Nurbaya pemerintahan Jokowi – JK telah berusaha bersama-sama melakukan koreksi kebijakan dalam urusan kehutanan, yang dikenal dengan Perhutanan Sosial. Pemberian hak akses kelola kepada masyarakat dalam bentuk Hutan Adat, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Desa, Kemitraan dan Hutan Tanaman Rakyat. Hingga 4 April 2018 capaian target perhutanan sosial telah mencapai 1,52 juta ha meliputi 4.330 kelompok dan 313.270 KK.
Menurut Siti Nurbaya hanya melalui Pemerataan pengelolaan sumber daya alam; Peningkatan kualitas lingkungan dari kerusakan dan pencemaran; Gerakan zero waste dan Pengembangan ekonomi hijau, yang dapat menghantarkan pada keadilan, kesejahteran, dan kelestarian bagi kepentingan antar generasi. “Mari Kita bangun optimisme hijau menuju 1 Abad Indonesia tahun 2045”, ucap Siti Nurbaya.
Diakhiri rangkaian acara Hari Bumi Nasional dengan Konsultasi Nasional Lingkungan Hidup tahun 2018.