Singapura – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bersama dengan Menteri ASEAN meluncurkan Digital ASEAN pada hari Kamis (26/04/2018) di Singapura dalam rangkaian acara workshop kick-off pertemuan official pertama Board of Governors yang tergabung dalam Digital ASEAN Project.
Inisatif Digital ASEAN berawal dari pertemuan pimpinan organisasi dan perusahaan yang memiliki perhatian terhadap kemajuan ekonomi digital di kawasan ASEAN dalam perhelatan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss pada tanggal 23 s.d. 26 Januari 2018.
Digital ASEAN bertujuan untuk membangun ekonomi digital dengan mengadopsi pendekatan regional dalam membangun wilayah digital terpadu di seluruh ASEAN serta pembentukan Board of Governors for Digital ASEAN. Menteri Kominfo Rudiantara bersama dengan 3 (tiga) menteri ASEAN bidang “ekonomi digital” lainnya dari Vietnam, Thailand, dan Singapura diminta untuk menjadi bagian dari Dewan Penasehat dari Digital ASEAN. Inisiatif Digital ASEAN ini didorong oleh 50 pimpinan organisasi dan perusahaan antara lain Mc Kinsey, Bain, Google, Air Asia, Temasek, AWS, dan Alibaba, serta kalangan akademisi salah satunya Mari Elka Pangestu dari Indonesia.
Data World Economic Forum menyebutkan dalam kurun waktu 10 tahun ke depan akan ada penambahan ke produk domestik bruto (PDB) regional sebesar USD 1 Triliun. Hal ini menunjukan perekonomian digital ASEAN diproyeksikan akan tumbuh secara signifikan. Untuk itu sejumlah menteri negara ASEAN, pemimpin bisnis dan akademisi berkumpul membahas isu-isu mendasar yang mendukung ekonomi digital ASEAN dalam Digital ASEAN Workshop-World Economic Forum.
Ekonomi digital di regional ASEAN diharapkan mampu terus tumbuh dan berkembang. Menteri Rudiantara mengatakan bahwa sudah saatnya negara-negara ASEAN bersatu dalam mengembangkan ekonomi digital. “Salah satu pendiri ASEAN, Adam Malik menyatakan bahwa dengan berdirinya ASEAN negara-negara anggotanya harus bisa saling memberikan dan berbagi manfaat satu sama lain,” jelasnya.
Secara khusus Menteri Kominfo memberikan pandangannya dalam diskusi tentang “Enabling e-commerce and e-payments”. Menurutnya saat ini sudah ada 7 Unicorn di ASEAN, 4 diantaranya dari Indonesia. “Jadi kita harus manfaatkan bersama untuk peningkatan ekonomi negara-negara ASEAN,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama Managing Director Google Asia Pacific & India, Rajan Anandan mengatakanjika bicara mengenai ASEAN, kita tidak lagi bicara mengenai bagaimana melahirkan unicorn, tapi kita harus bicara bagaimana melahirkan Decacorn yaitu perusahaan yang memiliki nilai valuasi lebih dari USD 10 Miliar.
Penyelenggarakan High Profile World Thought Leaders Workshop ini ditujukan mengidentifikasi rintangan utama untuk pengembangan ekonomi digital regional ASEAN. Selain itu juga akan mencoba menemukan dan memanfatkan cara kerja forum di tingkat global dan di wilayah lain agar dapat membantu mengatasi masalah ini. Hasil akhirnya juga menyepakati inisiatif utama untuk mengatasi hambatan yang telah diidentifikasi, dan menyusun rencana aksi ke depan. Setelah melalui sesi yang dibagi menjadi lima kelompok, gelaran workshop kemudian ditutup Menteri Digital Economy and Society Thailand Pichet Durongkaveroj.