Menteri Pariwisata Arief Yahya mengharapkan maskapai Garuda Indonesia tetap mempertahankan rute penerbangan langsung Jakarta-London.
Arief meminta direksi Garuda Indonesia mempertimbangkan kembali jika ada rencana menghapus rute jarak jauh ini. Pasalnya, Inggris merupakan negara dengan kontribusi wisman terbesar ke Indonesia, sekitar 350.000 orang per tahun. Pertumbuhan kunjungan wisman Inggris ke Indonesia juga terbilang tinggi, termasuk ke Bali
“Kalau menurut saya, Kemenpar selalu ingin penerbangan langsung, demikian juga berkali-kali Dubes Inggris untuk Indonesia menginginkan itu tetap ada. Jadi mohon dipertimbangkan keinginan untuk tetap ada,” ujarnya di sela-sela pembukaan rute Mumbai-Denpasar di Kuta, Selasa (24/4/2018).
Mengenai potensi jika rute Jakarta-London dialihkan menjadi Denpasar-London, seperti dilansir Bisnis.com Arif mengatakan bisa saja dilakukan tetapi harus dipertimbangkan lama waktu transit.
Sepanjang transit tidak lebih dari satu jam, maka tidak masalah bagi penumpang. Akan menjadi masalah apabila lama transit lebih dari satu jam.
“Katakanlah yang sekarang ditambah 2 jam. Pertimbangan itu yang harus kita perhatikan atau masa transit menjadi sangat pendek. Saya berikan contoh kemarin ke Mumbai itu transit hanya 55 menit di Changi dan tidak masalah buat penumpang,” jelasnya.
