JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengharapkan agar peran perbankan bisa lebih maksimal dalam pencapaian target satu juta unit rumah di Indonesia terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sejauh ini, Kementerian PUPR sudah bekerjasama dengan lebih dari 30 bank dalam penyaluran KPR bersubsidi.
Dalam rangka peningkatan penyaluran KPR subsidi tersebut, Kementerian PUPR juga terus mendorong agar Bank BTN dapat semakin meningkatkan kinerjanya sehingga bisa menjadi contoh bagi bank lain dalam menyalurkan KPR terutama kepada MBR. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian PUPR, Lana Winayanti dalam perayaan HUT KPR BTN ke-41 di Jakarta, Selasa (12/12).
“Saya juga menghimbau Bank BTN, selaku bank fokus pembiayaan perumahan di pasar pembiayaan primer untuk berkolaborasi dengan SMF, BUMN pembiayaan sekunder perumahan yang melaksanakan sekuritisasi asset KPR agar sistem pembiayaan perumahan yang diamanatkan oleh UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat beroperasi secara maksimal mendorong pencapaian target Program Satu Juta Rumah”, tegas Lana.
Menurut Lana, sebagai BUMN, Bank BTN merupakan bank yang menerima penugasan pemerintah untuk menyalurkan KPR sejak tahun 1976 sampai saat ini. Dengan pengalaman yang begitu panjang, maka sudah selayaknya Bank BTN untuk meningkatkan kinerjanya terutama dari sisi demand dan bersinergi dengan Perum Perumnas serta pelaku pembangunan lainnya untuk mendorong supply perumahan agar target Program Satu Juta Rumah bisa tercapai.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan, sejak berdiri tahun 1976, BTN berhasil menyalurkan KPR untuk 4,1 Juta unit rumah baik untuk KPR subsidi maupun non subsidi.
“Perbaikan pelayanan dilakukan melalui Launching Plaza KPR yang dapat diakses masyarakat secara online selama 24 jam. Kami juga melakukan parade KPR dititik-titik yang mudah dikunjungi, diakses dan mudah untuk dilakukan transasksi dengan memberikan bunga sebesar 4,1 persen kepada masyarakat”, katanya.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ATR-BPN, Sofyan Djalil ikut mendukung Program Satu Juta Rumah melalui penyediaan sertifikasi tanah. Hingga 2017, Kementerian Agaria dan Tata Ruang terus melakukan sertifikasi tanah dengan target mencapai 5 juta sertifikat. Sedangkan di tahun 2019, target sertifikasi sebesar 9 juta sertifikat. “Kami juga mendorong adanya juru ukur berlisensi” katanya.
Lebih jauh lagi Sofyan Jalil juga mengatakan pihaknya saat ini tengah merancang tentang bank tanah negara. Nantinya bank tanah negara ini dapat mengontrol harga tanah yang semakin liar. Apalagi sampai saat ini harga tanah masih merupakan kendala yang luar biasa bagi MBR.