Kementerian PU Lakukan Perbaikan Jalan dan Normalisasi Sungai di Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah

Tapanuli Tengah, 12 Desember 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mengintensifkan penanganan darurat infrastruktur yang terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga, Sumatera Utara. Langkah cepat di sektor sumber daya air, bina marga, serta cipta karya terus dilakukan secara simultan guna memulihkan konektivitas wilayah dan menjamin ketersediaan layanan dasar bagi masyarakat terdampak.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa seluruh penanganan dilakukan dengan prinsip respons cepat dan terukur. Ia menginstruksikan pengerahan penuh sumber daya, mulai dari alat berat hingga tenaga teknis, ke lokasi-lokasi kritis.

Read More

“Kondisi yang terjadi di Sumatera Utara membutuhkan respons yang cepat dan terukur. Kementerian PU memastikan seluruh sumber daya, baik alat berat, tenaga teknis, maupun dukungan infrastruktur dasar, digerakkan untuk memulihkan fungsi infrastruktur, membuka akses jalan, dan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” tegas Menteri Dody.

doc. Biro Komunikasi Kementerian Pekerjaan Umum

Bencana yang dipicu oleh Siklon Tropis Senyar yang terbentuk pada 26 November 2025 ini telah menyebabkan curah hujan ekstrem di Pulau Sumatera, serta memicu banjir dan tanah longsor di berbagai lokasi di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Penanganan darurat dilakukan secara simultan untuk memastikan pemulihan daerah yang terdampak berlangsung cepat, terutama pada daerah yang mengalami kerusakan paling serius.

Progres penanganan darurat bencana oleh Kementerian PU sempat ditinjau langsung oleh Komisi V DPR RI, Rabu (10/12/2025). Saat meninjau Aliran Aek Doras, Kota Sibolga bersama Komisi V DPR RI, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Dwi Purwantoro, mengungkapkan adanya sedimentasi berat yang menjadi penyebab utama luapan air sungai ke permukiman warga. Karenanya, normalisasi sungai menjadi langkah prioritas.

doc. Biro Komunikasi Kementerian Pekerjaan Umum

“Kedalaman sungai yang sebelumnya sekitar 2meter sekarang tersisa 0,5meter akibat sedimentasi. Karena itu kita lakukan normalisasi agar saat hujan deras, aliran tidak meluap,” ujar Dwi Purwantoro.

Lebih lanjut, Dwi Purwantoro mengungkapkan bahwa Kementerian PU saat ini tengah fokus melakukan penanganan tanggap darurat pada 2 sungai di Kota Sibolga dan 6 sungai di Kabupaten Tapanuli Tengah. Penambahan alat berat dan sumber daya manusia (SDM) akan segera dilakukan mengingat kondisi cuaca yang masih harus diwaspadai.

Di sektor konektivitas jalan dan jembatan, Direktur Jenderal Bina Marga, Roy Rizali Anwar, melaporkan progres signifikan dalam pembersihan material longsor. Dari total 171 titik longsor, 27 titik jalan putus, dan 38 titik jalan amblas sebagian, sebagian besar telah berhasil ditangani.

doc. Biro Komunikasi Kementerian Pekerjaan Umum

“Saat ini sudah tertangani 163 titik longsor, 10 titik jalan putus, 18 titik jalan amblas sebagian, dan 28 titik banjir yang sudah surut,” papar Roy Rizali Anwar.

Fokus pengerjaan kini berada pada ruas prioritas sepanjang 60 km, di mana tersisa 12 km dengan 7 titik kritis yang sedang dikebut pengerjaannya dari dua arah, yakni antara Sibolga dan Tarutung. Kementerian PU juga menyiapkan skema jalur detour, penimbunan darurat, hingga pemasangan jembatan bailey untuk memastikan jalur logistik dan mobilitas warga tidak terputus total.

Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya, Dewi Chomistriana, memastikan kebutuhan air bersih bagi pengungsi dan warga terdampak tetap terpenuhi. Kementerian PU telah mendistribusikan sarana air bersih ke lokasi-lokasi pengungsian.

“Kementerian PU telah memasang 13 hidran umum, menyediakan 3 mobil tangki air, dan mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air (IPA) sementara berkapasitas 0,8 liter per detik,” jelas Dewi.

Selain itu, bahan penjernih air seperti PAC dan kaporit juga disalurkan. Tim Kementerian PU juga melakukan identifikasi kerusakan pada intake dan jaringan pipa transmisi air minum agar dapat segera diperbaiki.

Turut dalam peninjauan, Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menekankan pentingnya kelayakan tempat pengungsian. Ia mengingatkan agar kebutuhan air bersih, MCK, obat-obatan, dan sembako bagi pengungsi menjadi perhatian serius. Ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi longsor susulan.

“Sepanjang jalan dari bandara hingga Sibolga, saya melihat masih banyak titik longsor yang rawan. Kondisi pengungsian masih jauh dari layak dan perlu segera dibenahi,” ujar Lasarus.

Kementerian PU memastikan seluruh penanganan darurat dilakukan dengan mengedepankan keselamatan masyarakat serta pemulihan konektivitas dan layanan dasar. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah, BNPB, Basarnas, dan para pemangku kepentingan terus bekerja untuk mempercepat pemulihan Provinsi Sumatera Utara pascabencana.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Related posts

Leave a Reply