Kemenpar Gelar Bali Sales Mission di Australia dan New Zealand

Jakarta, 21 Mei 2018 – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Bali Sales Mission di tiga kota Australia (Sydney, Melbourne, dan Perth) dan Kota Auckland, Ibukota Selandia Baru (New Zealand). Kegiatan Bali Sales Mission yang menyertakan 18 pelaku industri pariwisata dari Tanah Air akan menawarkan paket wisata di destinasi unggulan antara lain Bali, Lombok, dan Yogyakarta dalam acara table top dan business set meeting kepada 400 buyers/wholesalers dan retails agents dari Australia dan New Zealand.

Kegiatan Bali Sales Mission dimulai di Hotel Sofitel Wentworth Sydney pada 14 Mei 2018 (14/5) dan Hotel Windsor Melbourne, Australia (15/5) kemudian dilanjutkan di Hotel Pullman Auckland, New Zealand (17/5) dan akan berakhir di Hotel Hyatt Regency Perth, Austrlia pada 21 Mei 2018. Di masing-masing kota para sellers dari Indonesia akan bertemu dengan 80-90 buyers dalam format B to B (business to business) atau table top.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV Australia dan Oceania Kemenpar Adella Raung mendukung kegiatan Bali Sales Mission sebagai upaya meningkatkan jumlah wisatawan dari kedua negara tersebut. “Kegiatan dengan format B to B jauh lebih efektif untuk mengejar target jumlah wisatawan,” kata Adella Raung.

Tahun ini Kemenpar mentargetkan kedatangan 17 juta wisman, sebanyak 1,35 juta wisman di antaranya dari Australia atau naik sekitar 200 ribu dibanding tahun lalu sebanyak 1.188.449 wisman. Sementara itu target kunjungan wisman dari New Zealand tahun ini diharapkan juga naik signifikan dibandingkan tahun lalu yang datang sekitar 100 ribu wisman. “Mudah-mudahan dengan adanya Bali Sales Mission yang melibatkan industri pariwisata dari Tanah Air dapat meningkatkan  jumlah kunjungan wisman dari Australia dan New Zealand ke Indonesia pada tahun ini,” kata Adella. Melalui pelaksanaan kegiatan ini diharapkan pula dapat mencapai target perolehan devisa sebesar Rp 454.252.622.400,-

Kegiatan Bali Sales Mission ini, kata Adella, diharapkan dapat memulihkan pariwisata di Bali seperti sebelum erupsi Gunung Agung beberapa waktu lalu.  “Dari peningkatan tersebut dampaknya nanti diharapkan bisa menular ke 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP), terutama di tiga DPP sebagai fokus yakni; Toba, Mandalika, serta Borobudur meski kita tidak bisa lepas juga menjual Beyond Bali untuk mengenalkan Indonesia,”  papar Adella.

Seperti diketahui jumlah kunjungan wisman dari Australia dan New Zealand ke Indonesia tahun ini diproyeksikan akan meningkat, hal ini antara lain karena adanya penerbangan langsung (direct flight) oleh 2 maskapai penerbangan yakni; Air New Zealand yang telah melakukan penerbangan ke Bali pada April-Oktober lalu dan Emirates yang menurut rencana akan mulai terbang dari Auckland-Denpasar-Dubai pada 15 Juni 2018 mendatang.

Menteri pariwisata, Arief Yahya, menyambut baik kegiatan Bali Sales Mission ini karena memang fokus Kemenpar di tahun 2018 adalah penjualan produk setelah sukses branding dan advertising di tahun sebelumnya. “Bali sangat tepat dijual di Australia karena memang merupakan destinasi favorit mereka. Kegiatan sales mission ini, menambah optimis saya kunjungan wisman Australia dan New Zealand tahun ini naik,” ujar Arief Yahya.

Related posts

Leave a Reply