JAKARTA – Kemegahan tersaji dalam Parade Asian Games 2018. Beragam kostum dan seni budaya Indonesia ditampilkan. Puluhan ribu orang menyaksikan langsung kemeriahan tersebut. Parade ini juga merajai trending topic nasional di media sosial, Minggu (13/5) pagi.
“Parade ini menjadi upaya mendatangkan keramaian. Selain menunjukan prestasi, ini menjadi persahabatan internasional. Ada banyak kreativitas dari masing-masing negara yang menarik,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Jusuf Kalla.
Parade Asian Games 2018 mengambil start dari Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Event ini digelar 98 hari menuju pesta olahraga terbesar di Asia. Parade Asian Games melibatkan 43 grup. Total pesertanya mencapai 5.000 orang. Peserta datang dari berbagai kalangan. Mulai dari kementerian, BUMN, dan komunitas. Kementrian Pariwisata memberi support melalui Jember Fashion Carnaval (JFC).
Memanfaatkan momentum car free day Jakarta, Parade Asian Games 2018 dilepas Wapres Jusuf Kalla pada pukul 06.43 WIB. Parade diawali grup yang terdiri dari Bendera Merah Putih, maskot Asian Games 2018, hingga bendera-bendera negara peserta. Tiga maskot Asian Games yang hadir adalah adalah Kaka (Badak Bercula Satu), Atung (Rusa Bawean), dan Bhin Bhin (Burung Cendrawasih).
Memberi rasa etnik, PLN menampilkan tokoh pewayangan. Ada Bima, Gatotkaca, Srikandi, hingga Punakawan. Mereka juga menampilkan tokoh fiksi ‘Si Buta Dari Goa hantu’. Simbol kemajuan teknologi pun ditampilkan melalui show sepeda motor listrik.
“Deman Asian Games 2018 ini harus disebarkan. Asian Games 2018 jadi event terbesar dalam sejarah Indonesia. Venue sudah tidak ada masalah, terkait pengamanan sudah siap. Atlet juga sudah berlatih,” terang Kalla lagi.
Asian Games 2018 menjadi ajang kedua yang digelar Indonesia. Ajang sebelumnya adalah Asian Games 1962. Saat itu, Indonesia untuk pertama kalinya menjadi runner up. Asian Games 1962 diikuti 24 negara dan 3.000 orang peserta. Namun, eranya sudah berubah. Asian Games 2018 diikuti 45 negara dan melibatkan 18.000 orang.
“Asian Games 2018 ini berkembang enam kali lipat dari tahun 1962. Dengan upaya parade ini, semua sudah mengetahui adanya Asian Games 2018. Semua sudah demam Asian Games,” tegas Kalla lagi.
Parade Asian Games menampilkan warna warni culture nusantara. Masyarakat memadati lokasi start parade hingga mengular di sepanjang rute parade. Sembari menikmati aksi grup parade, pengunjung juga memanfaatkan momen dengan merekamnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, menilai respons masyarakat sangat positif.
“Antusiasme masyarakat ini luar biasa. Mereka memberi perhatian lebih kepada Asian Games melalui parade ini. Dan, parade ini memang menampilkan konten yang bagus dan unik. Penuh ornamen juga warna warni. Pesan berupa branding terkait Asian Games ini tersampaikan dengan baik,” terang Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.
Menguatkan nuansa Asian Games 2018, BNI menampilkan replika medali emas dalam ukuran jumbo. Tema besar ‘Kibarkan Semangat Indonesia Juara’ diapungkan.
“Semua elemen larut dalam kegembiraan Parade Asian Games ini. Mereka punya konsep dan kreativitas masing-masing. Semua menjadi unik dan menegaskan kekayaan Indonesia,” ujar Menpar.
Menjadi penyempurna event, Parade Asian Games menampilkan Jember Fashion Carnaval (JFC). JFC pun turun dengan tema terbaik. Yaitu Archipelago Indonesia dan Asialight.
Archipelago dikuatkan dengan konten Garuda, Sriwijaya, Lampung, juga Bali. Asialight terdiri Kujang, Bian Lian China, dan Ottoman-Turki. Ada juga Korea Selatan, Shogun Jepang, Saudi Arabia, Babylonia-Iran, India, hingga Thailand.
“JFC ini prestasinya luar biasa. Mereka saat ini terbaik ke tiga di dunia. Sudah banyak penghargaan yang didapatkan mereka. Tampilnya JFC ini menjadi puncak dari prestasi dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Sebab, JFC ini merangkum semuanya,” kata Menpar lagi.
Presiden Jember Fashion Carnival Dynand Fariz mengatakan, respon publik terhadap Asian Games 2018 dan rangkaian event yang menyertainya sangat luar biasa.
“Masyarakat luar biasa. Mereka sudah merasakan gaung Asian Games dan merasa memilikinya. Peserta parade juga harus diapresiasi. Mereka memiliki kerbersamaan, lalu muncul dalam paduan warna dan asesoris yang unik. Ada kreativitas. Namun, alangkah baiknya kalau mereka mengeksplore Archipelago Indonesia. Itu bisa digunakan sebagai ide dasar dan kostum pasti lebih menarik,” pungkasnya.