JAKARTA (12/8) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menggelar kampanye Gemarikan untuk mendorong masyarakat rutin mengonsumsi ikan. Kegiatan ini memang gencar digelar KKP, khususnya di masa pendemi Covid-19 sebagai upaya untuk menjaga imunitas masyarakat.
Kampanye Gemarikan berlangsung pada Senin dan Selasa 10-11 Agustus 2020 di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung dan Desa Mojosari, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Direktur Pemasaran Kementerian Kelautan dan Perikanan, Machmud SP mengatakan, rutin konsumsi ikan tidak hanya meningkatkan imunitas tapi berguna untuk mencegah stunting pada anak. Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang sedang dihadapi Indonesia.
“Upaya pencegahan dan penurunan angka stunting tidak dapat dilakukan hanya oleh sektor kesehatan, tetapi dengan melibatkan lintas sektor dan tentunya dari dalam keluarga itu sendiri. Dan ikan merupakan salah satu asupan gizi yang kaya protein dan omega 3 yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh guna mencegah stunting dan untuk mencegah penularan COVID-19,” ujar Machmud.
Data Riset Kesehatan Nasional (Riskesdas) 2018 menunjukan adanya perbaikan pada status gizi balita di Indonesia. Proporsi stunting atau balita pendek karena kurang gizi kronik turun dari 37,2% pada 2013 menjadi 30,8% pada 2018. Demikian juga proporsi status gizi buruk dan gizi kurang dari 19,6% pada 2013 menjadi 17,7% pada 2018.
Bantuan yang diserahkan masing-masing 500 paket berisi ikan segara dan produk olahan ikan, seperti ikan lele bumbu, pepes, bandeng presto, nugget, hingga otak-otak bandeng. Ikan olahan dibeli dari UKM setempat dengan harapan membantu penyerapan produksi dan menjaga keberlangsungan usaha mereka pada situasi pandemi.
Machmud menjelaskan, target pertumbuhan konsumsi ikan nasional dari 2020 sampai 2024 sebesar 2,43% per tahun. Di mana konsumsi ikan per kapita 62,05 kg setara ikan utuh segar. Meski secara nasional angka konsumsi ikan (AKI) terus meningkat, namun di tingkat provinsi maupun antar kabupaten/kota angkanya masih bervariasi.
“Misalnya AKI Kabupaten Temanggung sebesar 23,63 kg/kapita dan AKI Kabupaten Wonosobo 24,35 kg/kapita, di bawah capaian AKI Provinsi Jawa Tengah sebesar 30,64 kg/kapita dan nasional 50,69 Kg/kapita,” urai Machmud.
Bupati Wonosobo Eko Purnomo mengaku terus mengupayakan peningkatan AKI di wilayahnya. Dia optimistis bisa karena potensi sumber daya sektor perikanan melimpah di Kabupaten Wonosobo.
“Untuk itu perlu komitmen dan persepsi antar stakeholder agar bergerak bersama untuk peningkatan konsumsi ikan dan otomatis terjadi perbaikan stunting dan gizi masyarakat. Diharapkan masyarakat untuk konsumsi ikan dan dikombinasikan dengan sumber pangan lain dgn gizi bervariasi dan berimbang,” tegasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Panggah Susanto mendukung penuh Kampanye Gemarikan yang digalakkan KKP. Kampanye Gemarikan dapat mendorong masyarakat untuk mengonsumsi ikan setelah mengetahui begitu banyak manfaat yang terkandung di dalamnya.
“Makanan bergizi agak berefek pada peningkatan imunitas tubuh sehingga tidak mudah terpapar virus corona. Apalagi Kabupaten Temanggung dan Wonosobo memiliki presentase prevalensi stunting sangat tinggi, sehingga acara ini sangat penting,” ujar Panggah Susanto.
Sepanjang Juni sampai Oktober 2020, KKP bersama Komisi IV DPR RI melakukan kegiatan perluasan Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di 110 lokasi yang tersebar 21 provinsi. Upaya ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai jenis ikan lokal, kandungan gizi dan manfaat ikan, menumbuhkan kreativitas dalam mengolah ikan untuk konsumsi, serta mendekatkan produk perikanan kepada masyarakat.
Program Gemarikan juga diperluas kegiatannya untuk mengakomodir kegiatan penanganan darurat bencana dan kejadian luar biasa seperti wabah penyakit.
Sedangkan dalam program prioritas penanganan stunting, KKP melakukan intervensi sensitif melalui kegiatan Safari Gemarikan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kandungan gizi dan manfaat ikan bagi pertumbuhan dan kecerdasan.