Medan, 23 Februari 2021- Pembangunan Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) akan menjadi prioritas utama dalam pemerintahan saat ini. pengelolaan yang terencana dan terarah untuk mewujudkan SDM profesional mutlak diperlukan, khususnya dalam menghadapi tantangan pembangunan saat ini. SDM menjadi isu sentral dalam penentuan keberhasilan organisasi untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah. Mengingat demikian pentingnya peran SDM.
Untuk mendukung hal tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman Kementerian PUPR menyelenggarakan Pelatihan Sistem Manajemen Operasi Pemeliharaan Irigasi (SMOPI) mulai tanggal 22 Februari sampai dengan 2 Maret Tahun 2021, yang dilaksanakan di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah I Medan secara daring (distance learning).
Dalam sambutannya, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDA dan Permukiman BPSDM Kementerian PUPR Ruhban Ruzziyatno, Senin (22/2) secara daring, mengatakan SMOPI (Sistem Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Irigasi) merupakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Litbang Kementerian PUPR untuk membantu pelaporan operasi dan pemeliharaan irigasi dengan mengubah pola pelaporan manual menjadi berbasis website.
“SMOPI diharapkan mampu memberikan input keputusan pembagian air irigasi yang mendekati tepat jumlah, tepat waktu, dan dapat membantu mempercepat proses komunikasi antara petani pengguna air, petugas di lapangan dan instansi pemerintah yang menangani irigasi,” terang Ruhban.
Ruhban menambahkan SMOPI yang bertujuan untuk mempercepat proses pelaporan OP irigasi ini, merubah pelaporan OP dari yang bersifat paperbase menjadi paperless. Melalui SMOPI diharapkan mampu memberikan input keputusan pembagian air irigasi yang mendekati tepat jumlah, tepat waktu, dan dapat membantu mempercepat proses komunikasi antara petani pengguna air, petugas di lapangan dan instansi pemerintah yang menangani irigasi.
“Aplikasi ini hanya bersifat membantu/memudahkan petugas lapangan untuk mengisi blangko O dan P. oleh karena itu, peserta yang mengikuti pelatihan ini diharapkan sudah memiliki pengetahuan dalam tata cara pengisian Blangko O dan P secara manual atau yang telah mengikuti pelatihan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi sebelumnya,”ujar Ruhban.
Menutup sambutannya, Ruhban berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi para peserta dalam hal Operasi dan Pemeliharaan Irigasi, terutama memanfaatkan SMOPI ini. Walaupun dengan metode pelatihan secara jarak jauh, tidak mengurangi semangat peserta pelatihan untuk mengikuti pelatihan sampai akhir dan mendapatkan bekal pengetahuan untuk nanti di tempat kerja.
Pelatihan Sistem Manajemen Operasi Pemeliharaan Irigasi (SMOPI) diikuti oleh 26 peserta yang terdiri dari: Direktorat Bina Operasi & Pemeliharaan – 1 orang; Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian – 1 orang; Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane – 1 orang; Balai Besar Wilayah Sungai Cisanggarung – 1 orang; Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana – 2 orang; Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak – 2 orang; Balai Besar Wilayah Sungai Citarum – 1 orang; Balai Wilayah Sungai Sumatera II – 4 orang; Balai Wilayah Sungai Sumatera III – 2 orang; Balai Wilayah Sungai Sumatera V – 2 orang; Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I – 1 orang; Balai Wilayah Sungai Kalimantan II – 2 orang; Balai Teknik Rawa – 2 orang; Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Prov. Sumatera Utara – 4 orang.. (Kompu BPSDM)