Aceh Tamiang 26 Desember 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mengintensifkan percepatan penanganan infrastruktur jalan yang terdampak bencana di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Fokus utama saat ini tertuju pada pembersihan material lumpur dan sedimentasi yang menutupi satu ruas jalan nasional dan dua ruas jalan daerah.
Menteri PU, Dody Hanggodo, saat meninjau langsung lokasi penanganan bencana di Aceh Tamiang, Rabu (24/12/2025), menekankan urgensi pemulihan akses jalan, terutama di kawasan perkotaan yang menjadi nadi lalu lintas masyarakat. Guna mengejar target pemulihan, Menteri Dody menginstruksikan jajarannya untuk menerapkan sistem kerja nonstop dengan pembagian waktu yang efektif agar tidak menghambat aktivitas warga.

“Saya minta kita bekerja 24 jam untuk mengejar waktu. Pagi sampai sore mengumpulkan lumpur dari lorong-lorong kanan dan kiri, kemudian malam hingga subuh fokus membersihkan area tengah kota, ada shift kerjanya,” tegas Menteri Dody di lokasi peninjauan.
Prioritas penanganan saat ini dilakukan pada Ruas Jalan Nasional Kota Kuala Simpang hingga Batas Provinsi Sumatera Utara. Meskipun terdampak endapan lumpur yang cukup tebal, Kementerian PU memastikan seluruh jembatan nasional di wilayah Aceh Tamiang dalam kondisi aman dan dapat dilalui kendaraan. Ditargetkan, pembersihan jalan nasional ini dapat rampung dalam waktu singkat, yakni 3 hingga 4 hari ke depan.
“Dari batas masuk Kota Tamiang sampai jembatan masih banyak lumpur, saya minta dipercepat. Memang kendalanya di lapangan lalu lintas dari pagi sampai sore sangat kuat, sehingga pekerjaan menjadi lebih sulit, tetapi manfaatkan juga waktu malam,” tutur Menteri Dody.

Hingga saat ini, Kementerian PU telah melakukan penanganan darurat sepanjang kurang lebih 30 kilometer pada jalan nasional tersebut. Tim di lapangan masih berfokus membersihkan sedimentasi di bahu jalan, termasuk tumpukan material sisa pembersihan rumah warga yang berada di sisi jalan.
Demi mendukung percepatan tersebut, Kementerian PU telah mengerahkan kekuatan penuh berupa 22 unit alat berat dan 10 unit dump truck di wilayah Aceh Tamiang. Secara rinci, 12 alat berat dan 10 dump truck beroperasi di titik penanganan tertentu, sementara 21 unit alat berat disiagakan khusus di kawasan Kota Kuala Simpang. Meski demikian, Menteri Dody menilai jumlah tersebut masih perlu ditambah untuk memaksimalkan pekerjaan di pusat kota.
“Di kota ini alat berat masih kurang, jadi akan kita tambahkan lagi. Saya sudah meminta Kepala Balai Jalan dan Kepala Balai Sumber Daya Air di Medan untuk mencari penyedia jasa alat berat yang bisa kita sewa,” ungkap Menteri Dody.

Melalui langkah percepatan dan kerja 24 jam ini, Kementerian PU optimistis fungsi jalan nasional di Aceh Tamiang akan pulih optimal dalam beberapa hari ke depan. Hal ini diharapkan dapat segera menormalkan kembali distribusi logistik serta aktivitas perekonomian masyarakat, khususnya di kawasan pasar dan pertokoan yang juga menjadi prioritas pembersihan.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak





