Makassar, 22 Februari 2021 – Salah satu upaya yang dilakukan oleh BPSDM untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang diantaranya berkaitan dengan pencapaian kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan dapat tercapai jika ketahanan pangan terpenuhi yaitu kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri serta mampu melindungi dan mensejahterakan petani.
Untuk mendukung terwujudnya kedaulatan pangan dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam pengelolaannya. Karena itu, perlu adanya peningkatan kualitas SDM yang ada dengan melakukan berbagai upaya diantaranya melakukan pelatihan teknis dan mengembangkan metode pelatihan sesuai dengan kondisi dan perkembangan teknologi, salah satunya melalui Pelatihan Perencanaan Modernisasi Irigasi yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman.
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman, Ruhban Ruzziyatno dalam sambutan pelatihan melalui konferensi video, Senin (22/2) mengatakan untuk mencapai ketahanan pangan terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, salah satu syarat utamanya adalah ketersediaan air. Namun, pada saat ini ketersediaan air menjadi ancaman dalam keberlanjutan Sistem Irigasi di Indonesia.
Hal ini dapat dilihat semakin luasnya Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kritis, konservasi di hulu semakin juga kritis, kebutuhan air irigasi tidak lagi seimbang dengan kemampuan konservasi tanah, kelangkaan sumber daya air dan lahan untuk irigasi sehingga menyebabkan proyek pengembangan irigasi akan lebih mahal. Dan juga kondisi banjir yang terjadi saat ini serta kapasitas tampung beberapa bendungan-bendungan yang mengalami penurunan dikarenakan sedimentasi.”Ini yang akan menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan bagi kita semua terutama dalam target-target untuk kedaulatan pangan,” ungkap Ruhban.
Ruhban melanjutkan, untuk pemenuhan tingkat layanan irigasi secara efektif, efisien, dan berkelanjutan dapat dilakukan modernisasi irigasi. “Modernisasi irigasi dilakukan dengan meningkatkan keandalan penyediaan air, prasarana, manajemen irigasi, lembaga pengelola, dan sumber daya manusia,”jelas Ruhban.
Ruhban juga menambahkan, pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi di Indonesia dalam rangka modernisasi sistem irigasi dilakukan melalui pendekatan 5 (lima) pilar irigasi, yakni: ketersediaan air, infrastruktur irigasi, pengelolaan irigasi, institusi irigasi; dan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pelaku dalam pengelolaan irigasi.
Untuk itu, dengan adanya pelatihan Perencanaan Modernisasi Irigasi ini, para peserta diharapkan mampu memahami dengan baik terkait perencanaan modernisasi irigasi. Pelatihan yang difasilitasi Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah VIII Makassar ini dilaksanakan secara distance learning ini pada 22 Februari s.d 3 Maret 2021, dengan diikuti sebanyak 25 orang ASN Kementerian PUPR dan Dinas PU. (Kompu BPSDM)