Jakarta, 19 Maret 2018 – Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan Kementerian Sosial akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian di dalam pengentasan kemiskinan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH).
“Ini merupakan sinergi antarkementerian atas arahan dari Presiden Joko Widodo untuk menekan angka kemiskinan. Beliau tegas berpesan bahwa jangan sampai ada anak-anak bangsa yang tidak tertangani dan setiap ada masalah dengan rakyat, Negara harus hadir,” ujar Mensos kepada wartawan usai membuka Coaching Fasilitator Bimbingan Pemantapan SDM PKH di Jakarta, Senin.
Dikatakan Mensos, tahun ini jumlah penerima PKH adalah 10 juta KPM. Di dalamnya banyak juga yang berprofesi sebagai petani sehingga mereka layak mendaptkan bantuan pertanian seperti bibit tanaman dan pupuk. Ini menjadi bentuk komplementaritas bansos yang diberikan pemerintah kepada KPM agar terjadi akselerasi dalam percepatan penanggulangan kemiskinan.
“Upaya Kemensos bersama Kementan merupakan bagian dari mewujudkan Nawacita Presiden Joko Widodo,” tuturnya.
Nawacita yang dimaksud adalah poin ke-3 adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Kemudian Nawacita poin ke-5 yakni meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program “Indonesia Pintar”; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program “Indonesia Kerja” dan “Indonesia Sejahtera” dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam sambutannya menyatakan siap memberikan dukungan kepada Kemensos. Dalam waktu dekat ia berharap kerja sama ini dapat segera direalisasikan.
Bentuk kerja sama yang akan dilakukan, lanjutnya, dalam bentuk pemberian bibit pertanian gratis untuk KPM PKH yang bergerak bidang pertanian dan perkebunan. Kementerian Pertanian juga akan memberikan bantuan bibit ayam sebanyak 10 juta ekor untuk mendorong KPM PKH beternak.
“Misalnya di Kawasan Timur Indonesia kita akan berikan bibit rempah-rempah, kakao, dan cengkeh. Kemudian untuk wilayah lainnya ada juga bibit jagung, padi, dan kedelai. Jadi kita sesuaikan bantuannya dengan kondisi di mana KPM PKH berada,” terangnya.
Mensos menambahkan kerja sama yang dilakukan juga akan mencakup pendampingan kepada KPM. “Nantinya Pendamping PKH akan bersinergi dengan Penyuluh Pertanian dalam pendampingan KPM PKH. Jadi tidak hanya sekedar bantuan bibit tanaman, tapi ada proses pengarahan, pembinaan, dan penyuluhan pertanian,” terang Mensos.
Untuk diketahui saat ini jumlah keseluruhan SDM Pelaksana PKH pada tahun 2018 sebanyak 40.413 orang. Sementara Jumlah Penyuluh Pertanian mencapai 44 ribu yang tersebar di berbagai pelosok Indonesia.
Sementara itu kehadiran Amran atas undangan langsung oleh Mensos tampak membuat peserta terkejut sekaligus senang. Saat Mensos memasuki ruangan bersama Mentan, peserta kegiatan seketika berdiri dan menyambut dengan tepuk tangan riuh.
“Saya senang dapat hadir di sini dan harapannya kolaborasi dua kementerian ini semakin efektif dalam mempercepat penanganan kemiskinan terutama para petani,” tutur Amran.
PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga dan/atau seseorang miskin dan rentan yang terdaftar dalam data terpadu program penanganan fakir miskin, diolah oleh Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial dan ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.
Mensos mengatakan tujuan PKH adalah menurunkan angka kemiskinan, mengurangi ketimpangan, meningkatkan daya beli dan mendorong kreatifitas keluarga dalam bekerja lebih produktif.
Mensos mengatakan Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan secara tegas meminta agar program prioritas nasional khususnya yang berada di bawah tugas dan tanggung jawab Kementerian Sosial dikawal dengan serius dan sungguh-sungguh.
PKH, lanjutnya, menjadi salah satu dari 12 Program Unggulan Presiden Joko Widodo dan merupakan program nasional dengan 10 juta penerima manfaat pada tahun 2018. Sebanyak 11 program lain yang juga menjadi program unggulan adalah Sertifikasi Tanah, Perhutanan Sosial, Penanggulangan Asap Sumatera dan Kalimantan, Elektrifikasi, Sejuta Rumah, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Start-Up, Dana Desa, Infrastruktur, Waduk dan Irigasi, dan Bank Wakaf Mikro. PKH termasuk dalam program unggulan katagori Program Perlindungan dan Jaminan Sosial yang di dalamnya juga terdapat Program Indonesia Pintar dan Program Indonesia Sehat.