Rafflesia hasseltii Mekar di Pedalaman Sumatra Barat Setelah 13 Tahun Dicari

24 November 2025 – Rafflesia hasseltii, salah satu bunga parasit paling langka di dunia, akhirnya terekam mekar sempurna pada malam 17–18 November 2025 di hutan terpencil Kabupaten Sijunjung, Kecamatan Sumpur Kudus, Sumatra Barat. Penemuan ini menjadi catatan mekar yang terkonfirmasi pertama bagi spesies tersebut dalam beberapa tahun terakhir, setelah pencarian intensif selama 13 tahun.

Bunga yang dikenal masyarakat lokal sebagai “Cendawan Muka Rimau” ini ditemukan oleh tim gabungan yang dipimpin Dr. Chris Thorogood dari Universitas Oxford bersama konservasionis Indonesia, Septian Andriki.

Foto: Chris Thorogood/@illustratingbotanist on instagram

Apa Itu Rafflesia hasseltii?

Rafflesia hasseltii adalah tumbuhan holoparasit tanpa daun, batang, maupun akar. Ia hidup sepenuhnya di dalam sulur Tetrastigma dan hanya muncul saat berbunga. Diameternya 15–20 cm (kadang lebih), memiliki lima kelopak tebal berwarna putih hingga oranye kemerahan dengan bintik-bintik menyerupai wajah harimau. Bunga mengeluarkan bau bangkai untuk menarik lalat penyerbuk dan hanya bertahan 3–5 hari. Spesies ini endemik Sumatra bagian barat-tengah serta sebagian Kalimantan dan berstatus Endangered menurut IUCN.

Pencarian 13 Tahun Septian Andriki

Septian Andriki (Instagram: @bujangpalala44), pegiat konservasi ini mulai mencari Rafflesia hasseltii secara sistematis sejak 2012. Lokasi 2025 pertama kali dilaporkan pada 2024 oleh warga setempat. Andriki mengurus perizinan, memandu tim, dan berjalan 2–3 hari melalui hutan tidak bertanda yang sering dilalui harimau Sumatra.

Setelah melihat bunga mekar, ia menulis di Instagram-nya:

“Rafflesia hasseltii a miracle in the long journey… I can meet and see Rafflesia tiger-faced mushrooms (Rafflesia hasseltii). Maybe I’m very lucky and thank you to my family, brothers and friends for helping and supporting a little hard work for a few years of waiting and being patient about where and when this flower blooms…”

Kolaborasi Internasional

Dr. Chris Thorogood, Deputy Director Oxford Botanic Garden & Arboretum, bergabung dalam ekspedisi November 2025 sebagai bagian kerja sama penelitian tumbuhan parasit Oxford–Indonesia.

Chris Thorogood menulis apresisasinya di Instagram @illustratingbotanist:

“Deki Andriki is the real hero of the expedition: every wondrous thing I’ve seen and posted on this adventure is thanks to him. We thank you brother x”

Malam Bunga Mekar (17–18 November 2025)

Tim tiba di lokasi kuncup sore hari. Karena kelembapan tinggi, pembukaan bunga baru terjadi setelah gelap dan berlangsung sekitar satu jam. Video menunjukkan Septian Andriki menangis haru saat kelopak terbuka sempurna. Koordinat pasti lokasi sengaja tidak dipublikasikan untuk mencegah gangguan.

Salah satu caption yang dibagikan saat itu berbunyi:

“Rafflesia hasseltii: A plant seen more by tigers than people 🇮🇩 … the team, incredibly, witnessed it open by night.”

Temuan Rafflesia Lain di Ekspedisi yang Sama

Selain hasseltii, dalam perjalanan November 2025 tim juga mendokumentasikan:

  • Rafflesia arnoldii mekar penuh (bunga tunggal terbesar di dunia)
  • Rafflesia kemumu (diameter >70 cm)
  • Rafflesia gadutensis (ditemukan terpisah di Bengkulu oleh Andriki)

Related posts

Leave a Reply