Seremonia.id – Pencegahan dan Pertolongan Pertama Pada Demam Berdarah Dengue (DBD) yang Harus Anda Tahu!
Cegah Infeksi
Demam berdarah dengue (DBD) termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang hidup di dalam atau di sekitar rumah. Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat ketika pertengahan musim hujan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya DBD, diantaranya ialah rendahnya kekebalan tubuh masyarakat, kepadatan jentik nyamuk atau populasi nyamuk penular yang banyak ditemukan di musim penghujan, genangan air di tempat-tempat tertentu seperti ban bekas, talang air, kaleng bekas, botol bekas, gelas bekas, bambu, lubang pohon, pelepah daun, dan sebagainya.
Cara Penularan DBD
Nyamuk betina bisa terinfeksi virus dengue ketika dia menghisap darah darah dari pasien DBD yang sedang mengalami demam dan dalam darahnya banyak mengandung virus, yaitu 2 hari sebelum sampai 5 hari sesudah demam timbul. Nyamuk dapat menginfeksi dalam 8-12 hari sesudah menghisap darah. Pada saat nyamuk menggigit orang lain yang sehat, maka akan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan sehingga orang tersebut akan tertular virus dengue. Masa inkubasi penyakit ini berkisar pada 3-14 hari dan sesudah itu akan mulai timbul gejala-gejala penyakit.
Tips Pertolongan Pertama Terhadap Penderita DBD
Jika ada anggota keluarga atau orang terdekat yang mengalami gejala DBD, berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama.
- Istirahat penuh dan sebaiknya tidak beraktivitas berat
- Perbanyak asupan cairan/minum sekurangnya 2 liter per hari
- Kompres hangat
- Berikan obat pereda demam, jika mengalami demam tinggi
Jika dalam 2-3 hari gejala semakin memburuk seperti tampak lemas, muntah-muntah, mimisan, pendarahan gusi, dan sebagainya segera bawa ke rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Untuk menghindari terkena DBD, Anda dapat melakukan upaya pencegahan berupa pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus. 3M terdiri dari menguras, menutup dan mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas.
Menguras merupakan kegiatan membersihkan tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak dan penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan lalu membuang telur nyamuk yang menempel pada dinding tersebut. Ketika musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini perlu dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang bisa bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
Menutup ialah kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi. Menutup juga bisa diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan bisa berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Memanfaatkan kembali limbah barang bekas. Barang bekas yang masih bernilai ekonomis dapat didaur ulang dan digunakan kembali agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Selain 3M, tindakan Plus lain yang dapat dilakukan antara lain:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada ventilasi atau jendela
- Meletakkan pakaian bekas pakai ke dalam wadah tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
- Memperbaiki saluran atau talang air yang mampet
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
Perhatian:
Artikel ini ditujukan untuk informasi publik dan bukan sebagai bentuk anjuran medis
Referensi berikut digunakan berdasarkan waktu pembuatan artikel dan mungkin telah terdapat pembaharuan pada saat Anda membaca. Oleh karena itu, Kami mendorong pembaca untuk dapat memeriksa kembali referensi berikut dengan studi atau sumber terkini yang lebih baru.
Referensi:
- Kemenkes RI. 2022. Tips aman terhindar dari DBD. Tersedia di: https://promkes.kemkes.go.id/tips-aman-terhindar-dari-demam-berdarah-dengue (diakses pada 10 Mei 2022).
- Dinkes Kabupaten Buleleng. 2022. Demam berdarah. Tersedia di: https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/16_demam-berdarah (diakses pada 10 Mei 2022).
- IDAI. 2019. Memahami DBD bagian 2. Tersedia di: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/memahami-demam-berdarah-dengue-bagian-2 (diakses pada 10 Mei 2022).
- IDAI. 2019. Memahami DBD bagian 1. Tersedia di: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/memahami-demam-berdarah-dengue-bagian-1 (diakses pada 10 Mei 2022).
- Kemdikbud RI. 2020. Yuk cegah demam berdarah. Tersedia di: https://itjen.kemdikbud.go.id/webnew/covid19/yuk-cegah-demam-berdarah/ (diakses pada 10 Mei 2022).
- IDAI. 2019. Waspada DBD. Tersedia di: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/waspada-demam-berdarah-dengue (diakses pada 10 Mei 2022).
- Kemenkes RI. 2019. Kesiapsiagaan menghadapi peningkatan kejadian DBD tahun 2019. Tersedia di: http://p2p.kemkes.go.id/kesiapsiagaan-menghadapi-peningkatan-kejadian-demam-berdarah-dengue-tahun-2019/ (diakses pada 10 Mei 2022).