XRP Kembali Terkoreksi, Di Tengah Debut ETF dan Lonjakan Investor Institusi

doc. Bittime Indonesia 

Jakarta, 11 Desember 2025 – XRP baru-baru ini mengalami penurunan harga yang cukup signifikan, mencapai $2.00 dengan koreksi sebesar 6% dalam 7 hari. Penurunan ini terjadi meski ekosistem Ripple secara keseluruhan mencatatkan kinerja institusional terkuatnya dalam beberapa tahun terakhir. 

Salah satu alasan utama di balik penurunan harga ini terkait erat dengan peristiwa keuangan yang terstruktur, yaitu berakhirnya sejumlah besar kontrak opsi XRP. Ketika kontrak-kontrak derivatif ini mencapai masa kadaluarsa, harga yang terjadi di pasar berada di bawah level yang dikenal sebagai harga max pain

Kondisi ini seringkali memaksa banyak trader untuk menjual aset mereka guna membatasi kerugian, yang secara instan menciptakan tekanan jual yang cepat dan signifikan. Selain faktor internal ini, aset digital ini juga terseret oleh sentimen pasar yang lebih luas. Terlihat adanya pergeseran minat investor secara umum ketika pasar aset kripto secara keseluruhan mengalami kontraksi, altcoin seperti XRP ini cenderung kehilangan perhatian, sementara aset utama seperti Bitcoin justru semakin mendominasi, menunjukkan bahwa modal mengalir keluar dari sektor altcoin.

Menariknya, pelemahan harga ini berlawanan secara tajam dengan kondisi fundamental XRP yang sedang berada di puncaknya. Minat dari kalangan investor besar dan institusi terhadap ekosistem Ripple terlihat sangat jelas. Misalnya, peluncuran produk investasi yang diperdagangkan di Exchange Traded Fund XRP pertama di Amerika Serikat yang menarik perhatian finansial yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Volume perdagangan hari pertama produk ini menjadi yang terbesar sepanjang tahun untuk kelas aset sejenis, dan nilai aset yang dikelolanya melonjak pesat, menandakan kepercayaan yang kuat dari investor institusional. Selain itu, ekosistem XRP semakin diperkaya dengan hadirnya stablecoin baru dari Ripple yang dengan cepat mencapai kapitalisasi pasar yang besar, menambah utilitas dan likuiditas. Secara keseluruhan, total dana institusional yang masuk melalui produk ETF terkait XRP terus bertumbuh, menggarisbawahi adopsi yang solid dari pihak-pihak dengan modal besar.

Meskipun fondasi ekosistemnya kukuh, harga XRP kini berada di sebuah persimpangan teknis yang sangat penting. Para analis pasar menaruh perhatian pada sebuah level support yang sangat krusial. Level ini akan menjadi batas penentu apakah harga akan melanjutkan penurunan atau memulai pemulihan. Apabila harga mampu mempertahankan posisinya di atas batas support ini, maka para pembeli diperkirakan akan mendapatkan momentum untuk mendorong harga kembali naik, berpotensi memulai sebuah tren bullish baru. 

Namun, jika batas support vital ini gagal dipertahankan, maka aset ini kemungkinan besar akan mengalami penurunan nilai yang lebih dalam sebelum akhirnya menemukan pijakan yang kuat untuk memulai pemulihan. Oleh karena itu, langkah selanjutnya bagi XRP akan sangat ditentukan oleh seberapa kuat pasar merespons di level teknis yang sangat signifikan ini.

Dalam konteks ini, investasi bukan hanya tentang memaksimalkan potensi keuntungan, tetapi yang lebih fundamental adalah tentang strategi cerdas untuk membangun dan memelihara nilai aset yang sudah dimiliki di tengah pergerakan pasar.

Selaras dengan ini, literasi dan edukasi investasi juga menjadi fondasi utama dalam menghadapi gejolak ekonomi global. Sehingga sangat penting untuk memilih platform investasi yang aman, berizin dan diawasi di Indonesia. Bittime, platform pertukaran aset kripto terdepan, berizin merupakan top 3 crypto exchange di Indonesia berdasarkan Coingecko, dan telah resmi beroperasi sejak 2022.

Selain itu, seperti diketahui, investasi aset kripto mengandung risiko tinggi. Hal tersebut termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna. Karena itu sangat penting untuk terus melakukan riset, dan diskusi dengan komunitas-komunitas terpercaya.

Related posts

Leave a Reply