Jakarta, 31 Januari 2018 – Unilever dan perusahaan perkebunan kelapa sawit milik pemerintah Indonesia PT Perkebunan Nusantara (PTPN) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk bekerja sama dengan pabrik pengolahan kelapa sawit dan para petani di Indonesia. Kerja sama ini untuk mendorong percepatan produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan yang sesuai dengan prinsip Nol Deforestasi, Nol Gambut, Nol Eksploitasi atau yang dikenal dengan NDPE (No Deforestation, No Peat and No Exploitation). Melalui kemitraan tersebut, diharapkan para petani kelapa sawit dapat meningkatkan hasil panen serta memperbaiki tingkat kesejahteraan mereka.
Sebagai bagian dari kemitraan ini, PTPN akan berperan memberikan akses bagi Unilever ke wilayah pabrik mereka dan basis petani pemasok PTPN. Unilever akan memberikan pembinaan, pendanaan, dan pendampingan teknis kepada pabrik dan para petani tersebut agar mampu mendapatkan sertifikasi kelapa sawit yang berkelanjutan. Dukungan ini diharapkan dapat memastikan bahwa para petani kecil berada pada posisi yang lebih baik dalam rantai pasokan minyak kelapa sawit seraya meningkatkan kemampuan mereka untuk memproduksi minyak kelapa sawit sesuai standar yang ramah sosial dan lingkungan.
Marc Engel selaku Chief Supply Chain Officer Unilever mengungkapkan ambisi Unilever adalah memasyarakatkan minyak kelapa sawit berkelanjutan dengan terlibat dalam berbagai kemitraan untuk membantu petani kecil dalam meningkatkan hasil panen mereka seraya melindungi lingkungan dan masyarakat lokal.
“MoU dengan PTPN adalah pertama kalinya kami dapat menerapkan model produce-protect dengan skala yang lebih besar. Kami percaya, kemitraan ini akan membawa dampak positif bagi wilayah Indonesia baik dari perspektif lingkungan, sosial dan ekonomi. Hal inilah yang menjadikan kemitraan istimewa,” kata Marc Engel.
PTPN adalah perusahaan milik pemerintah dan pemain besar di industri kelapa sawit Indonesia yang bekerja dengan jaringan petani-petani kecil yang luas. MoU dengan Unilever ini menjadi dorongan yang penting bagi para petani kecil untuk menerapkan praktik pertanian dan bisnis yang berkelanjutan. Selain dapat mendukung bisnis dalam hal minyak kelapa sawit berkelanjutan, kerja sama ini juga akan memberi mereka akses terhadap pelatihan dan keterampilan yang diperlukan dalam proses peralihan tersebut.
“Sebagai perusahaan induk, PTPN III mengelola kurang lebih 61% dari luas area perkebunannya untuk perkebunan kelapa sawit yang tersebar di 10 anak perusahaan – beberapa di antaranya telah disertifikasi oleh RSPO dan ISPO. Kami berkomitmen untuk terus melanjutkan pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan,” kata Erwan Pelawi selaku Operating Managing Director PTPN III Holding Company.
Menurutnya, produksi kelapa sawit plasma dan para petani mandiri juga merupakan rantai pasokan untuk pabrik kelapa sawit PTPN Group.
“Oleh karena itu, kami sangat memerhatikan sertifikasi minyak kelapa sawit berkelanjutan untuk menghasilkan produk kelapa sawit yang berkualitas dan berkelanjutan. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan plasma dan petani kelapa sawit mandiri, serta mempercepat proses sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan agar dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi kesejahteraan petani kelapa sawit di Indonesia,” tuturnya.