UGM kembali menandatangani nota kesepahaman dengan National Institute of Technology, Akashi College (NITAC) Jepang pada Senin (26/3) di Gedung Pusat UGM.
Nota kesepahaman ini menandai keberlanjutan kerja sama di antara kedua institusi yang telah berjalan dalam periode 5 tahun terakhir.
“Dalam 5 tahun ini kami telah melihat banyak aktivitas yang bermanfaat bagi kedua institusi. Mahasiswa kami pun telah menjalin komunikasi yang baik dengan mahasiswa UGM seiring berjalannya waktu,” ujar presiden NITAC, Dr. Hideaki Kasai.
Hideaki menuturkan, salah satu aktivitas kerja sama yang cukup diminati oleh para mahasiswanya adalah kegiatan pertukaran pelajar sehingga mahasiswa dari NITAC berkesempatan untuk mengikuti kegiatan perkuliahan di beberapa departemen di UGM.
“Mahasiswa kami telah membawa hal-hal positif dari UGM ketika kembali ke Jepang. Mereka pun mendorong agar lebih banyak mahasiswa bisa berpartisipasi dalam kegiatan serupa,” imbuhnya.
Ia juga memuji mahasiswa UGM yang melakukan pertukaran ke NITAC. Mahasiswa UGM, menurutnya, cukup banyak berkontribusi dalam kegiatan problem-based learning, serta cukup terbuka untuk belajar dan berpartisipasi dalam beragam kegiatan di lingkungan kampus.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan, apa yang sedang dilakukan untuk saat ini, serta apa yang bisa kita lakukan di waktu mendatang untuk menjaga jalinan kerja sama. Kami juga menunggu lebih banyak mahasiswa UGM untuk mengunjungi kami,” kata Hideaki.
Apresiasi terhadap kerja sama yang telah berlangsung juga diutarakan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. Dalam kesempatan yang sama, ia menuturkan bahwa dalam kerja sama sebelumnya, kedua institusi telah sama-sama mendapatkan berbagai dampak positif.
Untuk periode kedua kerja sama yang akan berlangsung hingga 5 tahun mendatang, ia berharap agar intensitas dan variasi dari aktivitas kerja sama dapat ditingkatkan, salah satunya dengan melibatkan mahasiswa NITAC dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa UGM di berbagai tempat di Indonesia.
“Harapannya dalam fase kedua akan lebih banyak aktivitas yang dapat meningkatkan kapasitas mahasiswa kita. Saya mengundang mahasiswa dari NITAC untuk tidak hanya mengikuti kegiatan akademik tetapi juga kegiatan pengabdian, semoga bisa lebih bermanfaat dan memberikan hasil yang lebih baik bagi kita bersama,” kata Panut.