Seremonia.id – Pemprov DKI Jakarta telah berhasil mengatasi masalah kemacetan di ibu kota dengan menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi dengan sistem lampu lalu lintas. Upaya ini memberikan harapan bagi warga Jabodetabek yang telah lama mengalami kesulitan dalam beraktivitas akibat kemacetan parah di jalan raya.
Sejak Februari 2023, Jakarta kembali menghadapi kemacetan yang semakin parah, hingga menempati peringkat 29 dari 389 kota di dunia berdasarkan indeks kemacetan lalu lintas oleh Tomtom International BV. Namun, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan langkah konkret untuk mengatasi masalah ini dengan menerapkan teknologi kecerdasan buatan di 20 simpang jalan.
Sistem pemantauan lalu lintas bertajuk Network Operation Centre (NOC) Intelligent Traffic Light System (ITS) menggunakan teknologi AI untuk mengatur lampu lalu lintas secara otomatis berdasarkan kepadatan kendaraan. Hal ini memungkinkan perubahan durasi lampu merah dan hijau yang responsif terhadap kondisi lalu lintas yang sedang berlangsung. Ketika lalu lintas padat, lampu hijau dipercepat, sedangkan ketika lalu lintas ringan, lampu merah diperlama.
Hasil implementasi teknologi AI ini telah terbukti efektif dalam mengurangi antrean kendaraan di sekitar 20 persimpangan selama tiga bulan terakhir. Menyusul kesuksesan ini, Dishub DKI Jakarta berencana untuk memasang teknologi serupa di 40 simpang lagi pada tahun ini.
Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, menyatakan bahwa target mereka adalah mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta hingga 48 persen pada tahun 2023. Penerapan teknologi AI ini juga memberikan prioritas terhadap rute angkutan umum seperti TransJakarta, dengan memberikan lampu hijau otomatis untuk melintas duluan.
Penggunaan teknologi kecerdasan buatan ini mempertimbangkan kondisi kepadatan dan kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di beberapa ruas jalan utama ibu kota. Beberapa lokasi yang telah memanfaatkan teknologi AI ini antara lain Jalan Daan Mogot, Pancoran, Kuningan, Gunung Sahari, dan Gatot Subroto.
Heru Budi Hartono, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, optimis bahwa teknologi ini dapat menciptakan efisiensi lalu lintas hingga 15 hingga 20 persen di persimpangan jalan di Jakarta.
Langkah inovatif Pemprov DKI Jakarta ini memberikan harapan bagi warga ibu kota dan sekitarnya untuk mengatasi masalah kemacetan yang selama ini menjadi momok setiap harinya. Dengan menerapkan kecerdasan buatan dalam pengaturan lalu lintas, harapan akan kehidupan perkotaan yang lebih lancar dan efisien semakin terwujud.