Propelan atau disebut juga bahan pendorong atau bubuk mesiu, memiliki nilai strategis yang tinggi, dikarenakan merupakan bahan untuk meluncurkan munisi dan roket dalam sistem persenjataan. Saat ini, propelan, seluruhnya masih diimpor dari luar negeri. Pengalaman di masa lalu menunjukkan bahwa kebijakan embargo dari negara barat dalam hal pengadaan propelan, bisa mengganggu produksi munisi maupun roket yang dipenuhi selama ini oleh industri pertahanan dalam negeri. Keadaan paling ekstrim adalah industri pertahanan tidak dapat memenuhi kebutuhan munisi dan roket, yang berakibat pada menurunnya kemandirian negara dalam alutsista, dan mengancam pertahanan dan keamanan negara.
Upaya-upaya Pemerintah untuk membangun industri propelan di dalam negeri telah dilakukan, diantaranya adalah telah dituangkannya sebagai salah satu program prioritas Pemerintah dalam bidang pertahanan. Sebagai langkah awal, telah dibangun pabrik nitrogliserin, sebagai salah satu bahan strategis yang diperlukan dalam pembuatan propelan. Namun dirasakan masih diperlukan percepatan-percepatan dalam merealisasikannya.
Dalam rangkaian HUT Pindad ke-35, maka digagas sebuh seminar nasional propelan, bertajuk: “Application of Smokeless Powder Propellant in Ammunition and Rocket” pada tanggal 8-9 Mei 2018 bertempat di Graha Pindad, Bandung. Pada hari pertama dibahas terkait kebijakan dan kondisi terkini industri dan penggunaan propelan di Indonesia, dengan pembicara kunci adalah Dr Fajar Harry Sampurno sebagai Deputi Kementerian BUMN. Dilanjutkan dengan diskusi dengan panelis, diantaranya Asrena Kasad, Dirjen Pothan Kemhan, Kabalitbang Kemhan, Dirtekbang Pindad dan Dirtekbang Dahana. Pada hari ke-dua, dibahas tentang teknologi propelan, baik yang digunakan untuk munisi kaliber kecil, munisi kaliber besar dan roket. Seluruh pembicara hari ke-dua adalah para pemilik teknologi dari Belgia, Australia, Afrika Selatan dan Perancis.
Mulai tahun 2019, Pindad akan meningkatkan kapasitas produksi munisi kaliber kecilnya sebanyak 2x dari kapasitas sekarang, hingga 300 juta butir/tahun. Juga sedang dibangun kemampuan di bidang munisi kaliber besar dan roket. Maka dari seminar nasional propelan ini, selain untuk mendukung kebutuhan Pindad terhadap propelan, juga untuk berkontribusi pada negara dalam meningkatkan kapasitas nasional dalam bidang propelan melalui jejaring, mendapatkan ilmu dan berdiskusi bagi para pengguna, pembuat kebijakan, industri, peneliti, dan perguruan tinggi.