Jakarta, Mei 2018 – PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2017. Rapat tersebut menghasilkan beberapa keputusan, di antaranya mengenai laporan Direksi atas jalannya Perseroan untuk tahun buku 2017 dan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum Perseroan sampai dengan tanggal 31 Desember 2017, serta pembagian dividen tunai.
Pada tahun 2017, Perseroan mencatatkan Penjualan Neto sebesar Rp2,49 triliun dengan kontribusi terbesar terhadap penjualan Perseroan berasal dari penjualan produk roti tawar dan roti manis. Beban Pokok Penjualan selama tahun 2017 tercatat sebesar Rp1,18 triliun, turun 3,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Beban Bahan Baku dan Kemasan memberikan kontribusi terbesar atau sekitar 60,6% terhadap Beban Pokok Penjualan tahun 2017. Laba Usaha tercatat Rp257,16 miliar dan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk adalah sebesar Rp145,98 miliar.
Di tengah kondisi dan tantangan yang terjadi sepanjang tahun 2017, Perseroan terus bergerak maju untuk menjadi produsen roti terdepan di Asia. Perseroan telah melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp1,4 triliun yang akan digunakan untuk mendukung rencana pengembangan usaha Perseroan. Sampai dengan 31 Desember 2017, dana hasil PUT I tersebut telah digunakan kurang lebih sebesar Rp146,6 miliar. Di tahun yang sama, Perseroan menyambut kehadiran KKR & Co.L.P salah satu perusahaan private equity terbesar di dunia, sebagai salah satu Pemegang Saham terbesar Perseroan yang melakukan investasi melalui Demeter Indo Investment Pte. Ltd. Selain itu, pada tahun 2017 Sarimonde Foods Corporation yang merupakan entitas anak Perseroan telah melaksanakan pembangunan pabrik di Filipina. Pabrik tersebut mulai beroperasi secara bertahap pada semester I tahun 2018.
Selain menyetujui laporan Direksi atas jalannya Perseroan pada tahun buku 2017, Rapat Umum Pemegang Saham pun menyetujui pembagian dividen tunai dengan total sebesar Rp36 miliar (25% dari Laba Bersih tahun 2017) atau Rp5,82 per saham.
Tahun 2018
Sepanjang tiga bulan pertama tahun 2018, Perseroan mencatatkan Penjualan Neto sebesar Rp659 miliar atau meningkat 9,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017. Marjin Laba Kotor kuartal I tahun 2018 naik menjadi 54,0% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 49,6%. Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk pada Kuartal I 2018 ini mencapai Rp29 miliar.
Tahun 2018 ini, Perseroan mulai melaksanakan pembangunan dua pabrik baru yang berlokasi di Gresik dan Lampung. Kedua pabrik baru ini merupakan realisasi awal atas rencana pengembangan usaha dengan memanfaatkan pendanaan hasil PUT I. Pabrik-pabrik yang berlokasi di Gresik dan Lampung diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2019, dan menjadi perpanjangan tangan Perseroan dalam memproduksi dan mempersembahkan produk halal dan berkualitas bagi Masyarakat Indonesia.