Tahun 2017 PT Pindad (Pesero) berhasil membukukan keuntungan bersih (nett profit) sebesar Rp 92 Miliar. Angka tersebut merupakan yang terbesar dari laba Pindad di beberapa tahun sebelumnya.
Laporan pendapatan perusahaan tersebut telah diaudit dan disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) klaster (National Defence and High – Technology Industry) di Bandung, Jumat (4/5/2018).
RUPS dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Pertambangan Indsutri Strategis dan Media (PISM), Fajar Hary Sampurno. Fajar mengatakan bahwa kinerja BUMN klaster NDHI sepanjang tahun 2017 jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Menurutnya perusahaan anggota NDHI tidak mengalami kerugian, bahkan Pindad bersama dengan dua BUMN lain mampu memberikan dividen bagi pemegang saham.
Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose menjelaskan, “Dari pendapatan Pindad di Tahun 2017 yang mencapai Rp 92 Miliar, Pindad mampu membayar dividen sebesar sebesar Rp 6,4 Miliar,” Ujarnya.
Abraham mengatakan kinerja perusahaan setiap tahun mengalami kenaikan. Tahun 2016, laba yang diraih dari seluruh produksi, termasuk kendaraan dan senjata mencapai Rp 48 Miliar, dan di Tahun 2017 laba berhasil mencapai Rp 92 Miliar. Keberhasilan ini sekaligus menjadi kado Hari Ulang Tahun (HUT) Pindad yang ke 35 pada 29 April lalu.
Selanjutnya, Abraham menargetkan laba di tahun 2018 mencapat tiga digit. Pertumbuhan pendapatan Pindad akan digenjot melalui akselerasi serta memperkuat dua pasar utama.
Selain menaikkan sektor militer, sektor industrial yang semula menyumbang 30 persen pendapatan akan didorong agar mencapai 45 hingga 55 persen. Hal tersebut bertujuan agar pendapatan Pindad terdongkrak secara keseluruhan.