UKDW Dukung Pengembangan Produk Inklusif Lewat Program Inclusive Service Learning

Seremonia.id – Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) terus mendukung implementasi keilmuan yang didapat mahasiswa dari bangku perkuliahan, salah satunya lewat program Inclusive Service Learning 2022.

Program yang dilaksanakan oleh mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Desain Produk, Kedokteran, Arsitektur, Informatika, Sistem Informasi, Pendidikan Bahasa Inggris, Biologi, dan Manajemen ini merupakan kolaborasi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Inklusif dan Studio Desain Produk Inklusif yang berlangsung mulai tanggal 6 April 2022 hingga 24 Juni 2022 di SLB N 1 Bantul.

Setelah melakukan program tersebut selama tiga bulan, UKDW secara resmi melakukan penarikan mahasiswa yang mengikuti program Inclusive Service Learning 2022 pada hari Jumat, 24 Juni 2022 di SLB N 1 Bantul. Dalam sambutannya, Abdul Adim, M.Pd selaku penanggung jawab kurikulum dan Kepala Jurusan Netra SLB N 1 Bantul menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasihnya kepada seluruh mahasiswa program Inclusive Service Learning 2022.

“Saya melihat ide-ide yang cemerlang dari mahasiswa UKDW dan mereka memiliki antusiasme yang tinggi dalam membantu adik-adik di sini. Kami salut dengan usaha para mahasiswa UKDW, karena untuk masuk ke dunia difabel butuh keberanian dan proses.

Program ini sangat baik karena sekolah memerlukan bantuan untuk pengembangan produk inovatif yang keahlian tersebut dimiliki oleh teman-teman dari universitas. Harapannya adalah kerja sama akan berlangsung panjang karena SLB N 1 Bantul menjadi sekolah rujukan untuk SLB di seluruh Indonesia sehingga dampak dari semua inovasi akan lebih besar,” terangnya.

Sedangkan Dr.-Ing., Wiyatiningsih, S.T., M.T. selaku Ketua LPPM UKDW mengatakan kegiatan ini bisa dilanjutkan dengan kegiatan penelitian dan pengabdian dari dosen-dosen UKDW. “Kami siap mendukung program-program selanjutnya. Kegiatan ini bisa menghasilkan pembelajaran yang berguna karena mahasiswa mendapatkan pengalaman baru yang berbeda dengan KKN jenis yang lain. Kegiatan ini juga bisa berlanjut dengan seri KKN selanjutnya yang diagendakan menjadi program yang rutin,” paparnya.

Sementara itu, dr. Ida Ayu Tri Astuti, MHPE selaku Dosen Pembimbing Lapangan program Inclusive Service Learning 2022 menjelaskan ada 44 mahasiswa yang mengikuti program ini. Lewat program ini, mahasiswa diajak untuk memahami kapabilitas minimum manusia. Berkesadaran inklusif berarti juga menyadari keberadaan dan memahami manusia dengan berbagai macam kapabilitas.

Para mahasiswa yang ikut program ini dibagi ke dalam 8 kelompok dan melakukan pembelajaran bersama. Setiap kelompok menjalani fase pencarian masalah dan penyelesaian masalah dalam kerangka berpikir design thinking untuk memberikan solusi produk inovatif yang mendukung pengajaran maupun kemandirian para siswa di SLB N 1 Bantul.

Dalam fase inovasi produk ini, KKN Tematik Inklusif berkolaborasi dengan Mata Kuliah Studio Desain Produk Inklusif dari Prodi Desain Produk. Selain pembuatan inovasi produk, luaran lain dari KKN ini adalah dihasilkannya advokasi, baik yang populer dan ilmiah. Advokasi populer dilakukan dengan edukasi kepada masyarakat melalui media sosial untuk mengurangi kecanggungan dalam berinteraksi secara inklusif.

Sedangkan advokasi ilmiah dilakukan melalui penulisan policy brief yang merupakan rangkaian Global Health Advocacy Course yang difasilitasi oleh kerjasama Prodi Kedokteran UKDW dan Worlds Nation International. Adapun hasil inovasi produk yang dihasilkan adalah WACE Measuring Tool, Inclusive Timer, TEKAGA (Tebak Kartu Gambar), GGAMAN, Natari (Nata Sensori), Peternakanku, DENZI Extremity-Training Wheelchair, dan Ausome’s Bricks.

Related posts

Leave a Reply