
9 Desember 2025 – Inflasi selalu terasa seperti tamu tak diundang yang datang membawa banyak perubahan dalam hidup sehari hari. Harga bahan pokok naik, biaya transportasi ikut terdongkrak, sampai tagihan rutin pun mulai terasa lebih berat. Banyak anak muda mulai mencari cara agar dompet tetap kuat menghadapi gelombang kenaikan harga yang kadang datang tiba tiba.
Kabar baiknya, kamu tetap bisa menjaga kestabilan finansial dengan beberapa langkah sederhana yang mudah diterapkan. Kuncinya adalah peka membaca situasi, fleksibel beradaptasi, dan pintar memanfaatkan berbagai fasilitas finansial yang tersedia sekarang.
Memahami Inflasi dalam Kehidupan Sehari hari
Inflasi bukan sesuatu yang jauh dari kehidupan kamu. Efeknya bisa langsung terasa saat kamu belanja mingguan di minimarket, memesan makanan lewat aplikasi, atau mengisi saldo transportasi harian.
Ketika harga naik secara perlahan tapi konsisten, sebenarnya perilaku konsumsi pun berubah. Kamu mungkin mulai lebih selektif, mengurangi aktivitas tertentu, atau mencari alternatif yang lebih hemat.
Mengetahui pola inflasi seperti ini membuat kamu bisa menyusun strategi yang lebih realistis. Anak muda yang peka biasanya bisa mengatur ritme belanjanya dengan lebih tenang karena mereka tahu perubahan ini normal dan bisa ditangani dengan pengelolaan yang tepat.
1. Prioritaskan kebutuhan dengan cermat
Langkah pertama menghadapi inflasi adalah menetapkan prioritas secara jelas. Kebutuhan utama seperti makanan, transportasi, tagihan rumah tangga, dan kesehatan tetap harus aman. Setelah itu barulah kamu mengatur belanja tambahan seperti hobi, hiburan, atau langganan aplikasi.
Banyak orang merasa terbantu ketika membuat daftar belanja bulanan secara tertulis. Daftar ini membantu kamu melihat apakah pengeluaran sudah sesuai kebutuhan atau masih ada ruang untuk dikurangi. Kamu juga lebih mudah mengetahui kebiasaan kecil yang tanpa sadar membebani keuangan.
Contoh sederhana adalah langganan aplikasi yang tidak kamu pakai lagi, tetapi terus memotong saldo setiap bulan. Kebiasaan kecil seperti ini bisa dihapus sehingga memberi ruang untuk pengeluaran yang lebih penting.
2. Mulai kebiasaan perbandingan harga
Di era digital, membandingkan harga bukan hal yang merepotkan. Kamu bisa melihat perbedaan harga antar minimarket, marketplace, atau aplikasi layanan makanan dalam hitungan menit.
Banyak anak muda merasa cara ini sangat terbantu dalam menjaga pengeluaran, apalagi ketika ada promo musiman atau harga khusus. Meskipun selisihnya hanya seribu sampai dua ribu rupiah, kebiasaan ini memberi dampak besar ketika diterapkan secara konsisten.
Selain itu, kamu juga bisa memilih produk pengganti yang kualitasnya masih bagus tetapi harganya lebih terjangkau. Pilihan ini menjaga kebutuhan tetap terpenuhi tanpa harus memaksakan pembelian yang lebih mahal.
3. Jaga arus kas agar tetap stabil
Inflasi sering membuat arus kas terasa lebih ketat. Pengeluaran meningkat sementara penghasilan tetap sama. Ini sebabnya kemampuan mengatur arus kas menjadi sangat penting.
Cara paling sederhana adalah memastikan semua pengeluaran tercatat. Catatan ini tidak harus rumit. Banyak anak muda memakai aplikasi pencatat keuangan untuk memudahkan pemantauan.
Ketika pengeluaran terpantau, kamu bisa melihat pola yang muncul selama beberapa minggu. Pola ini membantu kamu menyesuaikan ritme belanja sehingga tidak terjadi kekurangan di tengah bulan.
Arus kas yang stabil memberi rasa aman dan membuat kamu lebih siap menghadapi perubahan harga mendadak.
4. Siapkan dana cadangan yang fleksibel
Dana darurat menjadi pelindung ketika inflasi bergerak lebih agresif dari biasanya. Tidak semua orang bisa langsung menyiapkan dana besar, tetapi memulai dari jumlah kecil pun jauh lebih baik.
Kamu bisa menyisihkan lima sampai sepuluh persen dari penghasilan untuk pos cadangan. Jumlah ini cukup ringan bagi kebanyakan anak muda, tetapi konsistensinya akan terasa kuat dalam beberapa bulan. Ketika terjadi kenaikan harga mendadak, kamu punya bantalan yang membuat kondisi keuangan tetap stabil.
Menyimpan dana cadangan juga memberi rasa tenang. Kamu menjalani hari tanpa terburu buru mengambil keputusan finansial yang berisiko hanya karena terdesak keadaan.
5. Tingkatkan literasi finansial harian
Menghadapi inflasi tidak hanya soal menahan belanja. Kemampuan membaca situasi finansial juga sangat membantu. Kamu bisa mulai dari hal sederhana seperti mengenal jenis tabungan, memahami perbedaan suku bunga, dan mengetahui promo layanan finansial yang relevan untuk kebutuhan harian.
Banyak anak muda rutin mengikuti akun edukasi finansial atau membaca artikel ekonomi ringan untuk memperbarui informasi. Kebiasaan ini membuat mereka lebih siap menyusun strategi belanja ketika ada perubahan harga di pasar.
Ketika kamu mengerti bagaimana ekonomi bergerak, kamu jadi lebih percaya diri menentukan langkah. Inflasi tidak lagi terasa seperti ancaman, melainkan kondisi yang bisa dipetakan dengan lebih tenang.
6. Pertimbangkan pemasukan tambahan yang realistis
Di masa inflasi, pemasukan tambahan bisa memberi napas lebih lega. Kamu tidak harus mengejar pekerjaan sampingan yang menyita waktu. Banyak anak muda mulai dari hal kecil yang sesuai minat.
Contohnya membuka jasa desain ringan, menjual barang preloved, membantu teman mengelola media sosial, atau membuka kelas kecil sesuai keahlian. Aktivitas ini memberi pemasukan tambahan sekaligus menjadi wadah kreativitas di sela pekerjaan utama.
Pemasukan tambahan membuat pos keuangan lebih fleksibel tanpa harus mengorbankan kenyamanan hidup. Kamu tidak perlu mengejar target besar. Konsistensi kecil yang dilakukan dengan nyaman jauh lebih berkelanjutan.
7. Gunakan fasilitas finansial dengan bijak
Di tengah kondisi ekonomi yang dinamis, memanfaatkan fasilitas finansial bisa membantu menjaga stabilitas. Banyak layanan keuangan digital sekarang menyediakan fitur tabungan, investasi, hingga opsi pinjaman dengan proses cepat.
Selama digunakan dengan perhitungan matang, pinjaman ini menjadi alat yang membantu kamu mengatasi kebutuhan mendesak tanpa menimbulkan tekanan berlebih. Pastikan kamu selalu membaca syarat dan ketentuan agar tidak ada kesalahpahaman.
Jika rencana kamu sudah jelas, opsi pinjaman di neobank dari Bank Neo Commerce bisa menjadi opsi ketika kondisi mendesak. Pastikan kamu mengambil jumlah sesuai kemampuan bayar supaya ritme finansial tetap sehat.
Pertimbangkan opsi pinjaman hingga Rp100 juta melalui Neo Pinjam di neobank. Pinjaman hingga Rp100 juta online resmi ini mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
– Limit pinjaman hingga Rp100.000.000
– Pinjaman online dengan pilihan tenor fleksibel minimal 3 bulan – maksimal 24 bulan
– Bunga mulai dari 0,06% flat per hari (setara dengan maksimum APR 21,9% per tahun)
– Tidak ada biaya tersembunyi atau penalti pelunasan lebih awal
Ditambah, pinjaman aman ini juga bebas biaya admin saat pencairan. Meskipun mudah dan cepat, pengajuan kamu tetap melalui evaluasi kelayakan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah risiko kredit bermasalah.
Download neobank di PlayStore atau App Store dan ajukan Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.





