
Semarang, 15 Desember 2025 – Komitmen untuk melestarikan lingkungan dan mengurangi emisi karbon, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation melaksanakan program penghijauan pada 11-12 Desember 2025, memperingati HUT ke-68 Pertamina.
Berkolaborasi dengan tiga perguruan tinggi, yakni Universitas Diponegoro (UNDIP), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM), Pertamina Foundation menanam ratusan ribu pohon di ratusan hektare lahan sebagai langkah konkret menjaga ketahanan ekosistem, meningkatkan tutupan hijau, serta memperkuat pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan.
Dimulai dari program pemulihan ekosistem hulu Daerah Aliran Sungai (DAS), khususnya DAS Babon dan DAS Citarum, melalui penanaman bersama UNDIP dan ITB. Sementara itu, kolaborasi dengan UGM difokuskan pada rehabilitasi hutan dan pemulihan vegetasi di kawasan karst Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Komisaris Independen PT Pertamina (Persero) Condro Kirono, menyampaikan bahwa langkah penghijauan ini sangat mendesak di tengah meningkatnya bencana banjir dan kerusakan ekosistem di berbagai wilayah.
“Pohon yang ditanam merupakan titipan untuk generasi mendatang dan harus dirawat bersama agar dapat memberikan manfaat ekologis sekaligus ekonomi masyarakat untuk masa kini dan generasi mendatang,” ujar Condro, Kamis (11/12).
Total sebanyak 129.552 pohon ditanam di KHDTK Wanadipa UNDIP dan KHDTK Gunung Geulis ITB pada area lebih dari 105 hektare. Penanaman pohon dilakukan dengan pendekatan multistory agroforestry yang mengombinasikan fungsi ekologi dan ekonomi, sehingga kawasan hutan tidak hanya pulih tetapi juga produktif bagi kelompok tani hutan dan kelompok wanita tani.
President Director Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, menegaskan bahwa penghijauan berbasis pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan menjadi fokus utama program Hutan Lestari.
“Penghijauan menjadi upaya paling nyata dalam menjaga keberlanjutan bumi. Melalui penanaman pohon yang terencana, kamu bukan hanya menambah tutupan hijau, tetapi juga memperkuat kualitas lingkungan, meningkatkan ketahanan ekosistem, serta membuka peluang ekonomi bagi masyarakat. Kami berkomitmen memastikan setiap pohon yang ditanam hari ini menjadi warisan berharga bagi masyarakat,” ujar Agus.
Terletak di KHDTK Wanadipa UNDIP, Ungaran Timur, Pertamina Foundation menanam 48.000 pohon di lahan seluas 48 hektare. Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., menyampaikan bahwa penanaman ini menjadi ikhtiar jangka panjang menjaga keseimbangan ekosistem hulu DAS Babon.
“Ini bukan sekadar gerakan penghijauan, tetapi upaya menjaga hulu DAS Babon agar banjir di wilayah hilir dapat dikurangi. Dengan keterlibatan kelompok tani, kami berharap kawasan ini tumbuh menjadi paru-paru penting bagi Jawa Tengah sekaligus laboratorium alam bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Sementara pada KHDTK Gunung Geulis ITB, Sumedang, Pertamina Foundation menanam 81.552 pohon pada area 57,51 hektare sebagai bagian dari konservasi hulu DAS Citarum. Tanaman yang digunakan mencakup puspa, rasamala, durian, alpukat, hingga kopi dan kakao.
Dekan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB, Dr. Indra Wibowo, S.Si., M.Sc., menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga ekosistem hutan.
“Kolaborasi ini bukan semata menanam pohon, tetapi menanam masa depan. Restorasi hulu DAS harus berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat. Dukungan Pertamina memperkuat kapasitas kelompok tani dan kelompok wanita tani agar manfaatnya berlangsung berkelanjutan,” ungkapnya.
Selain fokus pada penghijauan lahan DAS, Pertamina Foundation bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). memperluas program penghijauan melalui penanaman 300.000 pohon pada area 534 hektar di wilayah Gunungkidul, Yogyakarta.
Penanaman akan dilakukan di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Yogyakarta yang terbagi dalam 5 (lima) wilayah Bagian Daerah Hutan (BDH), seperti BDH Paliyan, BDH Karangmojo, BDH Panggang, BDH Playen, dan BDH Kulonprogo–Bantul.
Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Ir. Sigit Sunarta, S.Hut., M.P., M.Sc., Ph.D., IPU berharap sinergi ini mampu menumbuhkan kesadaran lingkungan sekaligus membuka peluang kesejahteraan yang lebih baik bagi warga sekitar kawasan hutan.
“Lewat sinergi ini, kami memperkuat komutmen bersama untuk memulihkan lahan kritis secara terencana, terukutr, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Program penghijauan ini menjadi bagian penting implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina yang mampu mendukung Tridarma Perguruan Tinggi, Astacita Pemerintah, Sustainable Development Goals (SDGs), serta prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).





